Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatatkan pertumbuhan fungsi intermediasi moderat pada kuartal awal tahun 2020.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan dampak negatif dari pandemi vurus corona sudah mulai terasa pada kinerja awal tahun.
Namun, perseroan masih mampu menjaga pertumbuhan positif di sisi penyaluran kredit yakni sebesar 5,4 persen secara tahunan menjadi Rp123,9 triliun pada kuartal I/2020.
“Berkembangnya kasus Covid-19 di Indonesia mendorong Bank OCBC NISP untuk melakukan penyesuaian guna memastikan keberlanjutan operasional Bank,” katanya dalam siaran pers Bank OCBC NISP, Selasa (28/4/2020).
Dari segi pembentukan laba, Bank OCBC NISP masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp791 miliar naik 3,4 persen (year-on-on-year/yoy), sedangkan pertumbuhan laba sebelum pajak mencapai 12,1 persen yoy menjadi Rp1,1 triliun. Total aset perseroan tumbuh sebesar 7,8 persen yoy menjadi Rp191,5 triliun pada akhir kuartal I/2020.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) net sebesar 0,9 persen dan bruto sebesar 1,8 persen. Dalam kondisi yang menantang likuiditas bank terjaga dengan posisi loan to deposits ratio sebesar 89,9 persen.
Baca Juga
Parwati menyampaikan perseroan juga terus memastikan peningkatan pendapatan non-bunga, melakukan efisiensi dan menjaga kualitas kredit sebagai strategi utama dalam menjalani bisnis saat krisis kesehatan ini.
“Kami pun siap memberikan dukungan kepada nasabah dan masyarakat Indonesia untuk melalui kondisi menantang ini,” tuturnya.
Dalam perkembangan lain, Parwati menyebutkan Bank OCBC NISP terus memperluas dan meningkatkan efektivitas penerapan Working from Home yang sudah mencapai lebih dari 80 persen karyawan di kantor pusat dan lebih dari 70 persen karyawan di kantor cabang.
Bank OCBC NISP memusatkan layanan di wilayah tertentu dan melakukan penutupan sementara hampir 45 persen kantor cabang. Walapun demikian, perseroan tetap berupaya untuk memberikan pelayanan prima bagi nasabah dengan memperkuat layanan BankingFromHome melalui aplikasi One Mobile untuk nasabah individu dan Velocity untuk nasabah korporasi.
“Khusus untuk nasabah korporasi, setelah sebelumnya dapat diakses melalui channel internet banking, kini kami menghadirkan Velocity Mobile efektif mulai 20 April 2020. Velocity Mobile akan memberikan opsi media transaksi kepada pelaku usaha untuk mengakses dan mengoperasionalkan rekeningnya,” imbuh Parwati.