Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan menurunkan suku bunga dana mahal untuk memberi kelonggaran para debitur.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengakui ada sedikit pelonggaran likuditas yang membuat perseroan mampu menurunkan suku bunga dana mahalnya.
Hanya saja penurunan itu bukan tidak digunakan untuk meningkatkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM), tetapi untuk memberi kelonggaran bagi para debitur.
"Deposito bunga turun, restrukturisasi kredit juga bunganya turun, sehingga tidak terlalu berdampak pada margin," katanya, Senin (11/5/2020).
Berdasarkan paparan Lembaga Penjaminan Simpanan dalam konferensi pers KSSK secara live, Senin (11/5/2020), suku bunga deposito rupiah selama kuartal I/2020 tercatat mengalami penurunan sebesar 28 basis poin menjadi 5,5 persen.
Begitu juga dengan suku bunga valuta asing yang turun 1,01 persen. Kondisi suku bunga deposito perbankan pun masih terus mengalami penurunan di sepanjang pemantauan April dan awal Mei 2020.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Lando Simatupang mengatakan pelaku industri perbankan saat ini mendapat garansi yang cukup kuat untuk menjaga likuditas di tengah pandemi virus corona.
Hal ini pun membuat upaya penurunan suku bunga deposito berjalan cukup lancar untuk menjaga net interest margin tahun ini yang tengah tertekan.
"Iya, saya lihat trennya cukup bagus bagi bank. Saya rasa masih akan dapat berlanjut pada kuartal kedua tahun ini," katanya