Bisnis.com, JAKARTA -- PT BFI Finance Tbk. (BFIN) menyatakan penyaluran kredit alat berat perseroan pada kuartal I/2020 mengalami penurunan sebesar 25 persen.
Direktur Keuangan dan Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menjelaskan secara penyaluran memang terjadi penurunan pada kredit alat berat. Namun, secara aset produktif, tercatat adanya peningkatan.
"Pembiayaan alat berat turun 25 persen secara penyaluran, tetapi secara aset produktif masih meningkat sebesar 3 persen," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/5/2020).
Sudjono menjelaskan saat ini kondisi bisnis pembiayaan alat berat masih fluktuatif. Akibatnya perseroan hanya fokus me-manage aset yang telah dibiayai saja.
Oleh karena itu BFI Finance belum menyalurkan pembiayaan baru untuk alat berat sampai pandemi Covid-19 ini berakhir.
Adapun, sampai akhir kuartal I/2020, BFI Finance telah menyalurkan total kredit mencapai Rp4 triliun atau naik 20,7 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang senilai Rp3,4 triliun.
Baca Juga
BFI Finance tercatat membukukan laba Rp327,9 miliar pada kuartal I/2020 atau turun 2,7 persen yoy dari capaian laba kuartal I/2019 yang berkisar Rp337 miliar.
Penurunan laba tersebut karena BFI Finance membentuk cadangan 70 persen piutang sebagai antisipasi potensi peningkatan kredit macet akibat gangguan perekonomian.
Sebelumnya menurut data kinerja industri pembiayaan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja pembiayaan alat berat mengalami penurunan sebesar 4,69 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Nilai penyaluran kredit alat berat di industri leasing sampai akhir kuartal I/2020 tercatat mencapai Rp36,5 triliun, turun dibandingkan periode sama tahun lalu yang sekitar Rp38,3 triliun.