Bisnis.com, JAKARTA- Di tengah masa pandemi Covid-19, banyak calon investor yang masih bingung untuk menempatkan dananya di berbagai pilihan instrumen investasi yang ada. Perencana keuangan dan pendiri Finansia Consulting Eko Endarto menyarankan agar calon investor menghindari membeli atau menambah lagi portofolio emas.
Eko menilai investasi emas masih berpotensi naik, jika kondisi ekonomi global masih dihantam virus Corona Covid-19. Namun, kalau ke depan kondisi ekonomi dunia sudah mulai membaik, maka kemungkinan harga emas akan turun.
“Nah jadi kalau kita (calon investor) melihat dan yakin atau kita rasa kondisi akan terus bermasalah sampai ke depan, masih ada kemungkinan harga emas naik,” kata Eko, Kamis (21/5/2020).
Dia melihat harga emas saat ini sudah lumayan tinggi. Kenaikan harga emas sejak awal tahun sudah 30 persen. Karena harga yang sudah tinggi itu, maka dia menyarankan untuk menahan beli emas terlebih dahulu.
“Tidak usah ambil dulu, khususnya kalau ambilnya banyak. Kalau yang punya, bagus untuk dijual karena sudah naik tinggi, kalau yang belum punya tahan dulu tidak usah beli karena usah cukup tinggi harganya,” ujarnya.
Meski masyarakat mendapatkan tunjangan hari raya atau THR, kata dia, sayang jika digunakan untuk berinvestasi emas. Namun kalau memang ada uang lebih boleh sekedar untuk menyimpan emas.
Baca Juga
Jika uang terbatas, siapkan uang tunai atau cash saja. Karena, dia melihat masih banyak produk-produk lain yang harganya akan terus turun seperti saham dan properti.
“Karena lagi turun, dan kalau nanti naik bisa tinggi lagi, kalau emas belum tentu naik, kalau naik belum tentu tinggi lagi, terus turunnya bisa sangat dalam. Cash dulu saja,” kata dia.
Eko menyarankan kalau mau investasi dan jangkanya panjang, lebih baik memilih reksadana atau saham. Menurutnya belum terlambat untuk berinvestasi saham saat ini, karena harga masih terus bergerak.
“Masih ada kemungkinan harga saham bisa naik lagi. Sedangkan gambaran saya sebentar lagi harga emas akan turun, mengikuti kondisi ekonomi global yang membaik dan normal,” ujar Eko.