Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis PT Bank Permata Tbk. terganggu oleh pandemi virus corona (Covid-19) yang mewabah saat ini.
Manajemen Bank Permata menyebutkan sebanyak 112 dari total 311 kantor cabang tidak beroperasi sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada awal kuartal kedua tahun ini.
"Kami perkirakan jangka waktu penghentian operasional akibat pandemi hanya 1 sampai 3 bulan," katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/5/2020).
Manajemen melanjutkan pembatasan kegiatan operasional tersebut berdampak tidak lebih dari 25 persen pendapatan. Dengan demikian perseroan pun masih tetap dapat mempertahankan jumlah karyawannya di angka 7.860 tanpa mengambil langkah PHK.
Namun, emiten berkode BNLI ini tidak menampik bahwa penurunan laba bersih bisa lebih dari 75 persen pada periode yang berakhir pada 31 Maret 2020 atau 30 April 2020. Selain karena keterbatasan operasional, potensi penurunan kualitas kredit juga memberi tekanan terhadap keuntungan pemegang saham ini.
"Non-performing loan rentang waktu Maret-April 2020 berkisar 3 persen sampai 5 persen, dengan potensi naik akibat pandemi," jelas perseroan.
Sementara itu, tingkat kecukupan modal perseroan pada rentang Maret sampai April 2020 berkisar pada level 15 persen sampai 20 persen. Angka ini tidak berubah dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19.
