Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19, perbankan tidak hanya dihadapkan pada penurunan kredit, tetapi juga layanan bancassurance.
Wakil Direktur Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan layanan bancassurance mengalami penurunan seiring dengan jumlah nasabah yang datang ke kantor cabang yang menurun. Apalagi sebagian cabang Bank Mandiri juga ditutup karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSSB) sehingga ikut mempengaruhi layanan tersebut.
Setidaknya penurunan produk asuransi yang bekerja sama dengan Bank Mandiri telah dirasakan sejak Maret 2020. Adapun penurunan penjualan produk asuransi lewat layanan bancassurance Bank Mandiri turun sebesar 20 persen - 30 persen selama pandemi dibandingkan kondisi normal.
"Saya kira produk asuransi akan menjadi salah satu produk yang diminati setelah memasuki masa new normal," katanya kepada Bisnis, Minggu (6/7/2020).
Senada, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan juga mengatakan adanya penurunan penjualan produk asuransi yang dipasarkan melalui layanan bancassurance. Penurunan terjadi sejak April 2020 dengan perbandingan antara selama pandemi Covid-19 dengan kondisi normal menurun sebesar lebih dari 50 persen.
Menurutnya, penurunan pembelian produk asuransi karena masyarakat yang mulai merasakan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-10. Hal ini pun membuat mayoritas masyarakat menyimpan dana secara tradisional di tabungan ketimbang membeli produk lain seperti asuransi.
Baca Juga
Meskipun demikian, CIMB Niaga meyakini layanan bancassurance akan kembali bertumbuh seiring dengan perekonomian yang memasuki tahap new normal. Apalagi, jika layanan bancassurance diijinkan untuk dibeli secara online.
"Kami yakin akan segera balik normal lagi. Apalagi apabila sudah diijinkan untuk beli online. Saat ini reksadana yang sudah diijinkan oleh regulator, Di CIMB Niaga, nasabah bisa beli langsung di OctoMobile," katanya.