Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Kinerja Pegadaian Solid hingga Mei 2020

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan bahwa pihaknya masih mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Capaian kinerja tersebut terlihat dari sejumlah indikator yang mengalami pertumbuhan hingga Mei 2020.
Karyawan menunjukan emas di kantor Pegadian di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menunjukan emas di kantor Pegadian di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pegadaian (Persero) mencatatkan pertumbuhan kinerja bisnis dengan capaian laba Rp1,32 triliun hingga Mei 2020, meskipun pandemi virus corona menghambat aktivitas perekonomian.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menjelaskan bahwa pihaknya masih mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Capaian kinerja tersebut terlihat dari sejumlah indikator yang mengalami pertumbuhan hingga Mei 2020.

Dia memaparkan bahwa outstanding pinjaman Pegadaian hingga Mei 2020 mencapai Rp52,12 triliun, jumlahnya meningkat 3,49% (year-to-date/ytd) dari Rp50,36 triliun pada Desember 2019. Adapun, omset pinjaman Pegadaian hingga Mei 2019 tercatat senilai Rp65,6 triliun.

Perusahaan gadai dengan aset terbesar di Indonesia itu membukukan laba Rp1,32 triliun hingga Mei 2020. Capaian tersebut telah mencapai 42,4 persen dari perolehan laba tahun lalu senilai Rp3,1 triliun.

"Kinerja per Mei rata-rata masih tumbuh. Laba masih oke, jumlah nasabah pun naik," ujar Kuswiyoto dalam pertemuan virtual dengan sejumlah Pemimpin Redaksi media, Rabu (17/6/2020).

Hingga Mei 2019, Pegadaian telah merangkul 14,9 juta nasabah atau tumbuh hingga 7,5 persen (ytd) dari jumlah nasabah pada akhir tahun lalu sebanyak 13,8 juta orang. Menurut Kuswiyoto, pertambahan jumlah nasabah tersebut sagat mendorong pertumbuhan kinerja Pegadaian.

Total aset perusahaan pelat merah tersebut tercatat senilai Rp67,68 triliun pada Mei 2020, tumbuh 3,62 persen (ytd) dari Rp65,3 triliun pada penghujung 2019. Adapun, kredit macet (non performing loan/NPL) pada Mei 2020 tercatat sebesar 2,56 persen.

Sepanjang 2020, catatan NPL tertinggi terjadi pada April 2020 yang jumlahnya mencapai 3,05 persen, naik dari Januari sebesar 2 persen, Februari 2,35 persen, dan Maret 2,5 persen. Namun, jumlah kredit macet tersebut berhasil ditekan pada Mei 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper