Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Bank Umum Nasional (Perbanas) berharap transmisi penyaluran kredit secara ekspansif menggunakan penempatan dana pemerintah tidak dilakukan buru-buru oleh bank umum milik negara.
Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas Aviliani menilai potensi risiko penyaluran kredit pada masa pandemi virus corona masih cukup tinggi.
Namun, penyaluran tetap perlu dilakukan secara hati-hati dengan mempersiapkan semua kondisi ekonomi para debitur.
“Tentunya bisa, kalau kita berharap tiga kali lipat dari penempatan dana pemerintah nanti. Namun, perlu banyak strategi yang perlu dipersiapkan. Jangan buru-buru,” katanya, Rabu malam (24/6/2020).
Dia menjelaskan, pemerintah bersama perbankan perlu mempersiapan rantai pasok sektor-sektor yang akan dibiayai nantinya, mulai dari segmen usaha mikro kecil dan menengah hingga korporasi.
Menurutnya, kondisi ini tergolong potensial lantaran impor yang terhambat saat pandemi dan perang dagang.
Baca Juga
“Tetapi tetap saja persiapan perlu dilakukan. Minimal pada September tahun ini. Dengan begitu permintaan pemerintah transmisi kredit dalam 3 bulan bisa dilaksanakan,” katanya.