Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mendorong BPD yang ada di 26 provinsi agar menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.
Ketua Umum Asbanda Supriyatno mengatakan asosiasi akan mengembangkan ekosistem keuangan digital dimulai dari pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
Misalnya dari pajak parkir, layanan keuangan digital yang diaplikasikan pada pajak parkir mendorong kenaikan sekitar 300 persen-400 persen dibandingkan dengan ketika dilakukan secara manual.
Di samping itu, pihaknya sedang mengembangkan ekosistem perbankan digital terhadap UMKM. Dalam rencana itu, BPD secara langsung memberikan dukungan pemasaran hingga logistiknya.
"Ini kami kemas menjadi suatu kegiatan. Nice market seperti ini yang akan kita kembangkan ke depan. Jangan lupa bahwa 26 BPD di setiap provinsi semestinya menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri," katanya dalam diskusi online, Kamis (23/7/2020).
Lebih lanjut, aplikasi digital seperti QR Code turut membantu transaksi di pasar tradisional. BPD saat ini mulai melakukan pendampingan terutama kepada masyarakat unbanked.
"Ini menjadi isu yang ditangani oleh BPD di daerah," imbuhnya.
Supriyatno juga menilai bank di daerah masih memiliki ceruk pasar yang dapat digarap di tengah pesatnya perkembangan digital banking. Dia menyebut sekitar 50 persen nasabah yang tidak mengakses layanan digital banking ada di daerah.
"Ini menarik bahwa SMS banking masih digunakan. Sekitar 50 persen [masyarakat] unbankable ada di daerah. Nice market ini yang harus dipertahankan," katanya.
Pria yang juga menjabat sebagi Direktur Utama Bank Jateng ini menambahkan penerapan digital banking memerlukan investasi yang sangat besar. Oleh karena itu, dia menyadari penguatan permodalan menjadi penting.
Tanpa penguatan permodalan akan ada keterbatasan dalam mengembangkan layanan digital banking. Saat ini asosiasi bank daerah tengah mencari cara agar investasi dalam pengembangan teknologi bisa lebih rendah.