Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit BTPN Tumbuh 5 Persen, Raup Laba Rp1,12 Triliun

Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan kredit pada kuartal II-2020 tercatat tumbuh 5 persen secara tahunan menjadi Rp150,5 triliun.
Pekerja membersihkan logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk di Jakarta, Kamis (2/11)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja membersihkan logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk di Jakarta, Kamis (2/11)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank BTPN Tbk. mencatatkan fundamental kinerja baik dengan rasio permodalan, pendanaan, maupun tingkat likuiditas sehat, meski kredit kredit tumbuh moderat pada paruh pertama tahun ini.

Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan kredit pada kuartal II-2020 tercatat tumbuh 5 persen secara tahunan menjadi Rp150,5 triliun.

Hal ini dilakukan dengan semakin mengedepankan prinsip kehati-hatian agar mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas.

Pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran kredit di segmen korporasi yang naik 18 persen dari Rp 75,2 triliun year on year menjadi Rp88,6 triliun pada akhir Juni 2020.

Pembiayaan segmen korporasi yang merupakan pembiayaan jangka panjang di antaranya untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan, dan infrastruktur yang merupakan komitmen Bank BTPN terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Sementara itu, dia melanjutkan likuiditas perseroan terjaga dengan baik diantaranya dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp101,4 triliun pada akhir Juni 2020, meningkat 4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan DPK ditopang oleh kenaikan jumlah deposito. Meski peningkatan ini tak terlalu menekan perolehan laba karena bunga deposito mengalami penurunan suku bunga sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Dengan demikian, Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi 148,4 persen pada akhir Juni 2020. Rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,09 persen, di mana modal inti merupakan 79 persen dari total modal Bank BTPN, maka perseroan memiliki struktur modal yang solid.

“Kami bersyukur, di tengah situasi yang menantang seperti ini, Bank BTPN mampu menjaga fundamental bank dengan baik disertai dengan portofolio kredit yang sehat sehingga dampak pandemi dapat diminimalisasi,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (29/7/2020).

Lebih lanjut, per Juni 2020 perseroan membukukan laba bersih setelah pajak senilai Rp1,12 triliun atau menurun sebesar 9 persen year on year. Penurunan tersebut dikontribusi oleh turunnya pendapatan bunga serta kenaikan cost of credit sebesar 63 persen.

Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) gross mengalami kenaikan menjadi 1,12 persen, dari posisi Juni tahun lalu yang sebesar 0,81 persen. Angka ini masih relatif rendah dibandingkan dengan NPL industri perbankan yang pada April 2020 tercatat sebesar 2,89 persen.

Sementara kondisi likuiditas Bank yang di antaranya tercermin pada indikator likuiditas liquidity coverage ratio (LCR) dan net stable funding ratio (NSFR) berada jauh di atas ketentuan regulator yang sebesar 100 persen, yaitu 221,96 persen dan NSFR sebesar 116,56 persen per posisi akhir Juni 2020.

Dengan visi menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang terutama dengan teknologi digital, Ongki melanjutkan Bank BTPN konsisten mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas.

Hingga akhir Juni 2020, jumlah pengguna terdaftar Jenius mencapai 2,7 juta nasabah atau tumbuh 65 persen dari tahun sebelumnya.

“Kondisi pandemi Covid-19 ini membuat kita semakin merasakan bahwa layanan perbankan digital sangat mendukung kehidupan sehari-hari. Hal itu membuat kami semakin meyakini platform ini akan terus dikembangkan untuk mendukung bisnis ritel Bank BTPN ke depannya,” ucap Ongki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper