Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deposito Masih Lebih 'Ngegas', Bank Mandiri Ingin Genjot Dana Murah

Bank Mandiri berupaya menambah dana murah berupa tabungan dan giro untuk mengimbangi kenaikan dana mahal deposito yang sempat tumbuh lebih kencang hingga periode Mei 2020.
Karyawan menghitung uang pecahan Rp100.000 disalah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang ada di Jakarta, Senin (7/10). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan menghitung uang pecahan Rp100.000 disalah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang ada di Jakarta, Senin (7/10). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan deposito yang jauh lebih cepat daripada dana kenaikan dana murah hingga bulan kelima tahun ini. 

Bank Mandiri menghimpun dana murah yang cukup besar pada Mei 2020 yakni Rp548,58 triliun atau tumbuh 14,42% secara year on year (yoy). Sementara itu, dana mahal deposito juga mengalami pertumbuhan, tapi sedikit lebih tinggi, yakni sebesar 14,91% (yoy) menjadi Rp287,85 triliun. 

Kenaikan dana mahal yang lebih kencang membuat total rasio dana murah Bank Mandiri pun menurun dari 65,68% pada Mei 2019 menjadi 65,59% pada Mei 2020.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan saat ini perseroan berupaya meningkatkan porsi dana murah. Bank Mandiri akan mendorong perluasan basis nasabah dengan menyasar value chain nasabah existing untuk meningkatkan porsi dana murah.

Selain itu, Bank Mandiri juga akan meningkatkan keunggulan layanan perbankan digital agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih kepada nasabah.

Saat ini melalui layanan aplikasi Mandiri Online telah diaksese lebih dari 5 juta user aktif. Layanan yang dapat dilakukan melalui Mandiri Online yakni pemindahbukuan, transfer antar bank, pendaftaran pembayaran secara auto-debit, top-up e-money, LinkAja dan uang elektronik lain.

Mandiri online juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 1,800 rekanan untuk melayani berbagai transaksi pembayaran ke merchant e-commerce, transportasi online, termasuk pembayaran tagihan rutin seperti listrik, air, pajak dan BPJS Kesehatan.

"Penurunan itu lebih dikarenakan laju pertambahan deposito yang lebih cepat dari pada DPK. Untuk meningkatkan porsi dana murah, kami akan terus mendorong perluasan basis nasabah," katanya kepada Bisnis, Rabu (5/8/2020).

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi juga mengatakan rasio dana murah sedikit menurun karena pertumbuhan deposito yang cukup tinggi. Saat ini pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan rasio dana murah melalui layanan digital.

Bank Mandiri memiliki layanan digital terbaru yakni online onboarding yang memungkinkan nasabah membuka rekening tabungan dengan menggunakan ponsel pintar. "Kami akan tetap fokus pada pertumbuhan dana murah," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper