Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menegaskan komitmennya dalam mendukung proyek strategis pemerintah melalui penyaluran kredit sindikasi.
Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto menyampaikan perseroan telah menyalurkan kredit sindikasi senilai US$220,90 juta atau setara dengan Rp3,26 triliun (kurs Rp14.750 per dolar AS) hingga akhir Juli 2020.
Nilai tersebut disalurkan untuk empat proyek sindikasi. Perseroan menyalurkan kredit sindikasi itu ke beberapa sektor yaitu kelistrikan, jalan tol, dan refinery kelapa sawit.
"Melalui kegiatan sindikasi dengan perbankan lain dalam beberapa proyek infrastruktur dan kelistrikan, BRI telah mendukung terlaksanakanya program strategis pemerintah," katanya, Senin (10/8/2020).
Sebagai informasi, pada tahun lalu Bank BRI berada di posisi ketiga sebagai penyalur kredit sindikasi terbesar berdasarkan data Bloomberg League Table Reports Indonesia Borrower Loans 2019. Bank BRI terlibat dalam 17 sindikasi dengan nilai pinjaman US$1,88 miliar.
Sementara itu, 'saudara' BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan pangsa pasar penyaluran kredit sindikasi hingga 13,4 persen menjadi 21,42 persen pada semester I/2020. Total penyaluran kredit sindikasi Bank Mandiri selama semester I/2020 adalah senilai US$775 juta.
Adapun, pangsa pasar penyaluran kredit sindikasi Bank BNI adalah sebesar 12,55 persen atau turun 1,57 persen dari posisi semester I/2019. Penyaluran kredit sindikasi BNI pada semester I/2020 tercatat senilai US$545 juta.