Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Indef: Dewan Moneter Seperti Kembali ke Zaman Jahiliah

Dewan Moneter dianggap suatu kemunduran dan dapat menganggu kerja bank sentral. Padahal, independensi bank sentral sangat penting bagi investor untuk bisa percaya bahwa kebijakan di sektor keuangan dan moneter diambil secara objektif.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Indef Dradjad Wibowo mengatakan wacana pembentukan Perppu reformasi sistem keuangan hingga pembatasan fungsi Bank Indonesia ibarat Indonesia kembali ke zaman jahiliah.

Dradjad menyampaikan, Bank Indonesia merupakan lembaga yang independen dan hampir seluruh negara demokratis di dunia menjunjung tinggi independensi bank sentral.

Bahkan, dia menyebut kepala negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat pun tidak berhak mengintervensi kebijakan lembaga moneter tersebut.

"Jangan memakai pistol politik memaksa mereka membuat kebijakan, apalagi ada istilah Dewan Moneter, makanya ini kita kembali ke jaman jahiliah," katanya dalam Forum Diskusi Finansial Bisnis Indonesia, Selasa (1/9/2020).

Dradjad mengingatkan akan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk menyelamatkan sistem perbankan nasional saat krisis 1997-1998. Menurutnya, independensi Bank Indonesia yang diamputasi bisa mengakibatkan hal yang sama.

"Jangan kaget kalau banyak masalah kredit macet. Kita pernah kecolongan kasus Century, jadi independensi penting sekali bagi Bank Indonesia," katanya.

Dia menuturkan, independensi bank sentral sangat penting bagi investor untuk bisa percaya bahwa kebijakan di sektor keuangan dan moneter diambil secara objektif dan telah melalui analisis yang valid dan ilmiah.

"Kita sudah pernah lihat [kasus] seperti BLBI, kalau keracunan politik tubuhnya akan sakit, tolong politik jangan masuk ke keuangan," jelasnya.

Lebih lanjut, katanya, peran BI dalam pembelian surat berharga negara [SBN] dalam rangka pemulihan ekonomi nasional sudah mendapat banyak kritikan dan dianggap tidak lagi independen oleh pelaku pasar.

"Ekonom di pemerintah tolong jangan berilusi seolah-olah kalau independensi dicabut, maka ekonomi akan lebih baik. Kalau logika ini benar, kenapa negara maju tidak mencabut independensi itu?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper