Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generali Klaim Kinerja Investasi 97 Persen Pengguna RoboARMS di Atas IHSG

Fitur RoboARMS menjadi seperti asisten yang secara otomatis melakukan pergantian alokasi aset secara berkala antara saham, obligasi, dan pasar uang.
Karyawan melintas di dekat logo PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat logo PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menyatakan bahwa hampir seluruh polis unit-linked dari nasabah yang mengaktifkan fitur RoboARMS mencatatkan kinerja investasi di atas indeks harga saham gabungan (IHSG).

CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman menjelaskan bahwa kinerja pasar modal menunjukkan volatilitas yang signifikan sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Penyebaran virus corona yang masih terjadi pun masih memberikan dampak bagi kinerja bursa efek.

Meskipun begitu, menurut Edy fitur RoboARMS dari Generali menunjukkan performa positif dalam menjaga dan mengelola investasi produk unit-linked nasabahnya. Per 31 Agustus 2020, 97 persen dari polis unit-linked nasabah pengguna RoboARMS mencatatkan kinerja investasinya di atas IHSG, dan beberapa di antaranya mencapai kinerja hingga 23 persen di atas IHSG.

“Melalui fitur RoboARMS, nilai investasi pada unit-linked nasabah akan lebih optimal, karena fitur ini mampu mengubah alokasi investasi nasabah secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah," ujar Edy pada Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, fitur RoboARMS mampu mengelola nilai investasi ketika pasar turun dan mengoptimalkan kenaikan nilai saat pasar rebound. Fitur tersebut menjadi seperti asisten yang secara otomatis melakukan pergantian alokasi aset secara berkala antara saham, obligasi, dan pasar uang.

"Diharapkan dengan pengelolaan unit-linked menggunakan RoboARMS, perlindungan kesehatan dan perencanaan keuangan nasabah yang diharapkan dapat terwujud," ujar Edy.

Pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (1/10/2020), IHSG berada di level 4.919,11. Catatan tersebut masih menurun 21,71 persen (year-to-date/ytd) dibandingkan posisi awal tahun di level 6.283,58.

Edy menilai bahwa situasi pasar tersebut kerap menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Meskipun begitu, menurutnya kondisi saat ini menjadi momentum yang tepat untuk berinvestasi dengan tetap memahami profil risiko, disiplin memantau perkembangan pasar, dan memilih tipe investasi yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper