Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Investasi di Saham Syariah? Simak Dulu Tips Berikut Ini

Saham syariah secara umum dinilai lebih baik dari pengelolaan, risiko, dan aspek keberlanjutan.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA—Saham syariah dinilai lebih tangguh dibandingkan saham konvensional di tengah pandemi dan potensi resesi. Meski demikian, sejumlah hal tetap harus cermati sebelum memilih berinvestasi di saham-saham ini.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi mengatakan di masa pandemi dan jelang masa resesi ini rata-rata saham yang tercatat di bursa memang mengalami kontraksi yang signifikan sepanjang tahun berjalan, terutama saham syariah.

“Ini tidak terlepas dari dari dampak yang sangat berat terhadap kinerja maupun potensi dan prospek kinerja yang dimaksud ke depannya sebagai akibat dari adanya pandemi Covid,” kata Hasan dalam sesi webinar “Memacu Literasi Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Nasional” yang diadakan Senin (5/10/2020)

Kendati demikian, Hasan menyebut saham-saham syariah tersebut masih tangguh dibandingkan dengan saham konvensional. Pasalnya, secara umum dia menilai saham syariah lebih baik dari sisi pengelolaan, risiko, serta keberlanjutannya.

“Saham syariah jauh lebih proper baik dari sisi pengelolaan, risiko, dan tingkat sustainability terutama ketahanannya dalam menghadapi siklus krisis dan potensi resesi, dibandingkan perusahaan yang menerapkan prinsip konvensional,” tuturnya.

Tetap saja, tambah Hasan, investor perlu memilih dan memilah dengan selektif saham-saham syariah mana yang layak untuk dikoleksi. Dia menyebut setidaknya ada tiga hal yang mesti dicermati.

Pertama, menilai dari sisi fundamental sektor maupun individu saham yang dimaksud mana yang akan berpotensi sebagai winner dan bisa pulih serta bertumbuh dengan baik saat proses pemulihan pasar akibat Covid-19 terjadi.

“Jadi tentu pada prinsipnya harus kembali ke aspek fundamental dulu dan melihat betul-betul bagaimana korporasi merespons dampak adanya pandemi Covid di tahun ini dan tahun depan,” paparnya.

Kedua, secara valuasi juga perlu jadi pertimbangan. Menurutnya, penting juga untuk mencermati dari sisi rasio PER atau PBV apalagi saat ini harga saham secara umum jauh lebih murah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Mungkin di antara saham-saham terbaik yang tersedia tadi, juga dengan pemahaman yang cukup baik tentang prospek pemulihan ke depan, maka investor dapat mencermati saham-saham mana yang saat ini sudah berada di posisi cukup murah,” terang Hasan.

Kemudian yang ketiga sekaligus terakhir, adalah terus mengikuti perkembangan yang terjadi, baik perkembangan pandemi Covid-19 maupun sektor ekonomi sehingga dapat terus menyesuaikan langkah investasinya.

“Terus menerus menata kembali [portofolio] dan kemudian memutuskan strategi dan posisi investasinya di instrumen investasi syariah yang ada,” tutup Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper