Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit pada akhir kuartal ketiga tahun ini tercatat hanya 0,12%.
Meski demikian, BI masih optimistis kredit masih akan mendapat momentum percepatan penyaluran akhir tahun seiring dengan belanja pemerintah yang kuat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan pertumbuhan kredit sampai tahun berjalan masih terkendala sisi pasokan yang datang dari kehati-hatian pelaku industri perbankan.
Di samping itu, permintaan kredit pun melemah akibat turunya aktifitas ekonomi akibat pandemi virus Corona tahun ini.
Namun, akhir tahun akan menjadi momentum perbaikan seiring dengan kuatnya belanja pemerintah yang akan menggerakkan ekonomi dan pertumbuhan kredit.
"Ke depan, sinergi pemrintah dan BI itu diperkuat. Pemerintah akan mepercepat relasisasi belanja, dan BI akan memabntunya dari sisi likuditas. Ini akan mempercepat permintaan kredit," katanya RDG BI, Selasa (13/10/2020).
Baca Juga
Dia menyampaikan efek positif dari relaksasi kredit dan subsidi bunga untuk korporsi dan UMKM akan lebih kuat pada akhir tahun ini.
Selain itu, kondisi likuidtas perbankan saat ini tergolong cukup kuat dan mampu mengakomodasi permintaan kredit yang tinggi pada akhir tahun.