Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Terdampak Covid-19, Ini Jurus Bertahan Bank Oke (DNAR)

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Bank Dinar Indonesia menyampaikan beberapa strategi perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memberi dampak pada industri perbankan, termasuk PT Oke Indonesia Tbk. Sejumlah strategi disiapkan perseroan untuk mempertahankan bisnisnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Bank Dinar Indonesia menyampaikan beberapa strategi perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Salah satunya, perseroan melakukan proses mapping debitur-debitur yang usahanya berdampak Covid-19 dan mempercepat proses restrukturisasi sehingga kualitas kredit debitur dapat tetap dipertahankan lancar.

Di samping itu, perseroan fokus penyaluran kredit baru pada industri-industri yang masih memiliki prospek usaha yang masih eksis dan berkembang di tengah wabah Covid-19 seperti sektor farmasi, alat kesehatan, ritel e-commerce, dan telekomunikasi.

Pandemi berdampak pada pembatasan operasional yang diperkirakan berlangsung sekitar 1-3 bulan. "Perusahaan melakukan pembatasan usaha dengan membatasi jam kerja karyawan dan mengaktifkan kegiatan work form home guna mengantisipasi risiko penularan," terang manajamen.

Emiten bersandi saham DNAR ini memperkirakan kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti sebesar kurang dari 25 persen.

Meski terdampak pandemi, perseroan memperkirakan adanya kenaikan total pendapatan kurang dari 25 persen dan kenaikan laba bersih lebih dari 75 persen pada periode terkini tahun ini.

Hingga 30 Juni 2020, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,71 miliar atau tumbuh 86,37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper