Bisnis.com, JAKARTA – Gara-gara resesi ekonomi, penyaluran kredit perbankan lesu. Pada tahun berjalan, kredit yang dikucurkan tercatat jeblok. Bahkan portofolio perbankan tergerus karena banyaknya pelunasan dibandingkan pertumbuhan pembiayaan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada konferensi pers virtual Selasa (13/10/2020) menyebutkan bahwa penyaluran kredit per September 2020 nyaris stagnan, yakni naik 0,12 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Kredit itu bank terus melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya Agustus yang tumbuh sebesar 1,04 persen.
"Permintaan [kredit] domestik belum kuat dan kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi Covid-19," ujar Perry.
Berdasarkan perhitungan Bisnis, dengan pertumbuhan 0,12 persen (yoy) per September 2020, berarti total kredit perbankan mencapai Rp5.586,69 triliun.
Apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd), berarti portofolio kredit perbankan justru merosot Rp96,31triliun. Pasalnya, per Desember 2019 kredit perbankan tercatat mencapai Rp5.683 triliun.
Kondisi ini kontras dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang tahun berjalan per September 2019 (ytd), kredit perbankan masih mampu mencatatkan pertumbuhan bersih sebesar Rp222 triliun.
Angka itu diperoleh dari posisi kredit pada Desember 2018 sebesar Rp5.358 triliun menjadi Rp5.580 triliun pada September 2019.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun berjalan, kredit perbankan tercatat merosot 318,3 persen. Dari posisi tahun September 2019 (ytd) Rp222 triliun menjadi minus Rp96,31 triliun pada September 2020 (ytd).
Penyaluran Kredit Bank
Penyaluran Kredit Bank (Rp triliun) | |||
---|---|---|---|
Sept 2020 | Des 2019 | Sept 2019 | Des 2018 |
5.586,69 | 5.683 | 5.580 | 5.358 |
Perbankan kesulitan dalam menyalurkan kredit karena permintaan tengah merosot. Bahkan, komitmen kredit yang telah diberikan kepada debitur tidak dicairkan. Pelaku usaha sendiri khawatir dalam mencairkan kredit karena permintaan domestik masih lemah karena pandemi.
Lonjakan kredit ‘menganggur’ dirasakan oleh bank besar. PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan komitmen kredit yang belum dicairkan (undisbursed loan) sebesar Rp200 triliun per Juni 2020.
Demikian juga undisbursed loan yang terjadi pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencapai Rp176,8 triliun per Agustus 2020.