Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit industri perbankan di Indonesia diproyeksi melambat pada 2020 menjadi hanya naik 2,5% secara year on year (yoy). Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1% (yoy).
Survei Perbankan oleh Bank Indonesia menyebutkan prakiraan perlambatan kinerja penyaluran kredit pada tahun ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pertumbuhan kredit memang terus melembah. Pada Agutsus 2020 kredit mampu tumbuh sebesar 1,04% (yoy), tetapi perlambatan terjadi pada September 2020 menjadi sebesar 0,12% (yoy).
Meskipun demikian, pertumbuhan kredit pada kuartal IV/2020 diproyeksi akan lebih tinggi dari kuartal III/2020, kendati tidak setinggi periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) prakiraan permintaan kredit baru pada kuartal IV/2020 sebesar 57,6%, lebih tinggi dibandingkan 50,6% pada kuartal sebelumnya. Namun lebih rendah dibandingkan 70,6% pada kuartal yang sama pada 2019.
Prakiraan pertumbuhan tersebut mengindikasikan tren perbaikan kinerja pembiayaan masih berlanjut pada kuartal IV/2020, meskipun relatif terbatas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru kuartal IV/2020 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.