Bisnis.com, JAKARTA – Kegiatan promosi di tengah daya beli masyarakat yang turun sulit untuk dihindarkan. Beragam stimulus dibutukan agar jumlah transaksi tetap tumbuh sejalan peningkatan adopsi dan penetrasi pembayaran dan dompet digital.
Chief Marketing Officer (CMO) LinkAja Edward Kilian Suwignyo mengatakan selama pandemi penetrasi pasar dan adopsi pembayaran digital mengalami peningkatan.
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 membuat daya beli masyarakat makin turun yang berpotensi menyeret transaksi layanan keuangan digital. Untuk mengatasi, perseroan memberikan berbagai stimulus untuk meningkatkan adopsi dan akselerasi pertumbuhan transaksi.
“LinkAja saat ini sedang ada program cashback 50 persen untuk pembayaran transportasi publik menggunakan LinkAja, Cashback untuk pembayaran tagihan dan lainnya,” kata Edward kepada Bisnis.com, Sabtu (28/11/2020).
Adapun dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan layanan keuangan digital lainnya, kata Edward, LinkAja memiliki fokus yang berbeda dengan pemain lain.
LinkAja dan para pemain dompet digital lainnya berusaha saling melengkapi, untuk bersama sama mengubah kebiasaan masyarakat dari transaksi cash ke cashless.
Baca Juga
Senada, Head of Corporate Communications Ovo. Harumi Supit mengatakan dalam mendorong transaksi dengan promo, Ovo memiliki sejumlah program di dalam ekosistem terbuka yang akan membantu menghadapi penurunan daya beli masyarakat.
Misalnya program 12.12 dan lain sebagainya yang akan datang. Hal itu juga merupakan salah satu cara Ovo untuk mendukung penjualan mitra.
“Selain itu tujuannya juga untuk mengedukasi masyarakat agar mau mengadopsi pembayaran digital yang nantinya akan memudahkan kehidupan mereka, terlebih dalam melakukan transaksi,” kata Harumi.
Dalam menghadapi ketatnya persaingan di tengah pandemi, Ovo, terus melakukan berbagai cara untuk beradaptasi terhadap setiap situasi.
Ovo telah membentuk gugus tugas di dalam perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam kondisi ekonomi baru, melakukan realokasi sumber daya dan terus-menerus meninjau kembali strategi yang telah dilakukan untuk menjangkau pasar.
Harumi menambahkan transaksi digital meningkat pesat di tengah kondisi pandemi. Transformasi digital menjadi salah satu strategi kunci untuk memulihkan ekonomi, terutama di sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.