Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengklaim dana kelolaan nasabah wealth management masih tumbuh 8 persen secara tahunan menjadi lebih dari Rp229 triliun per November 2020.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyampaikan penempatan dana investasi nasabah prioritas masih cukup marak selama masa pandemi tahun ini.
"Salah satunya ditopang dari pertumbuhan dana kelolaan yang ditempatkan pada produk investasi. Pertumbuhan tersebut cukup dapat ditoleransikan mengingat kondisi perekonomian yang belum pulih akibat Covid-19," katanya Senin (14/12/2020).
Meski demikian, dia pun mengaku jumlah nasabah mengalami penurunan di kisaran -4,8 persen dibandingkan dengan posisi November 2019 atau turun menjadi sekitar 52.000 nasabah.
Hal tersebut juga disebabkan kondisi perekonomian yang belum pulih akibat Covid-19 sehingga terdapat nasabah yang tidak dapat memenuhi persyaratan minimal dana kelolaan baik untuk segmen prioritas, yakni minimal dana kelolaan sebesar Rp1 miliar dan segmen private banking yang minimal dana kelolaan senilai Rp20 miliar.
Ke depan, Rudi menuturkan perseroan melihat nasabah akan semakin fleksibel dalam mengatur kondisi keuangan dan likuiditas. Apalagi dengan adanya optimisme pemerintah terkait kondisi ekonomi dan distribusi vaksin Covid-19.
Melalui proses advisori portfolio investasi, nasabah pun sudah melakukan penempatan dana dalam beberapa produk investasi yang menarik, seperti obligasi pemerintah.
"Penurunan tingkat suku bunga simpanan turut menjadi salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan atas produk tersebut," imbuhnya.