Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meluncurkan Laporan Akuntabilitas Tahun 2020 yang terdiri dari Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2020 dan Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI) 2020 secara virtual pada Rabu (27/1/2021).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan laporan tersebut mengangkat tema ‘Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi’.
Penyampaian laporan ini pun merupakan pemenuhan amanat UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia yang kemudian diubah terkahir dengan UU No. 6/2009, yang menyebutkan setiap awal tahun BI wajib menyampaikan informasi kepada masyarakat yang memuat evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter pada tahun sebelumnya, serta rencana kebijakan moneter dan penetapan sasaran moneter untuk tahun yang akan datang.
“Publikasi laporan tersebut sebagai perwujudan akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UU Bank Indonesia," katanya dalam acara peluncuran tersebut, Rabu (27/1/2021).
Perry memaparkan, LPI 2020 memuat pesan kunci terkait kinerja ekonomi dan prospeknya, serta sinergi kebijakan nasional dalam memperkuat ketahanan dan mendorong pemulihan ekonomi dalam menghadapi Covid-19.
Sementara, LTBI 2020 mencakup kinerja di area kebijakan dan pengelolaan kelembagaan BI yang dilakukan berlandaskan tata kelola yang baik untuk mendukung terlaksananya pelaksanaan tugas dan wewenang khususnya dalam masa pandemi Covid-19.
Baca Juga
Perry juga menyampaikan tiga langkah penguatan pada publikasi Laporan Akuntabilitas BI Tahun 2020, yaitu pertama, memulai tradisi baru rangkaian peluncuran publikasi akuntabilitas tahunan BI. Tradisi ini diawali dengan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) pada 3 Desember 2020, dilanjutkan dengan publikasi LPI 2020 dan LTBI 2020.
Kedua, mempercepat penerbitan kedua laporan tersebut pada Januari 2021 dengan tujuan untuk memberikan arah ekonomi dan kebijakan ke depan kepada seluruh pelaku ekonomi, sehingga dapat mendukung optimisme perekonomian, sekaligus menyediakan rujukan publikasi yang berkualitas dan terpercaya.
Kemudian, langkah yang ketiga adalah memperkuat penyusunan laporan secara tematik yang telah dimulai sejak 2019.