Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus mematangkan rencana pembentukan Holding Ultra Mikro untuk perbaikan ekosistem pembiayaan usaha mikro kredit menengah.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara pun yakin, aksi korporasi ini akan membuat upaya dalam menjangkau pelaku UMKM untuk masuk dalam lembaga keuangan formal lebih agresif.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan pemerintah tengah berupaya mengintegrasikan semua badan usahanya agar dapat membuat pemulihan ekonomi lebih cepat. Holding Ultra Mikro, menurutnya akan membuat integrasi pembiayaan di segmen UMKM lebih efektif.
"Transformasi sektor keuangan melalui Holding Ultra Mikro ini akan memperkuat ketahanan ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih berkualitas, mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kualitas nasabah UMKM dalam rangka keuangan inklusif," jelasnya dalam Webminar Rabu Hijrah, Rabu (28/1/2021).
Adapun, Erick pun mengakui tiga BUMN yang terlibat dalam holding ultra mikro ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).
Dia menjelaskan integrasi ini akan membangun peta jalan pemberdayaan terintegrasi lebih kuat bagi sektor UMKM. Peta jalan pelaku usaha ultra mikro hingga menjadi pelaku usaha menengah akan menjadi lebih jelas karena mendapat pendampingan yang lebih konsisten dalam satu induk grup bank, yakni BRI.
Baca Juga
Erick pun meyakini, holding ultra mikro ini juga akan membuat cost of fund dari menjadi lebih rendah . Pada akhirnya, hal tersebut juga akan ditransmisikan kepada suku bunga pembiayaan yang lebih rendah untuk para pelaku UMKM.
"Holding UMKM juga kan menjadi market leader yang membuat pembiayaan UMKM lebih cepat dengan kualitas pembiayaan lebih baik. Ini pun akan diikuti oleh bank lain secara lebih luas," imbuhnya.