Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah menargetkan pembiayaan dapat tumbuh di kisaran 3-8 persen pada 2021, setelah pada 2020 terkoreksi 1,35 persen secara yoy.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan sama halnya dengan tahun lalu, pada tahun ini juga masih tetap penuh tantangan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, perseroan tetap prudent dalam menyalurkan pembiayaan.
Namun, dia melihat ada titik terang dengan adanya vaksin yang mulai diimplementasikan awal tahun ini. Semua pihak tentu berharap efektifitas vaksin berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan.
Adanya pemberian vaksin yang terbukti efektif akan memulihkan dunia usaha dan kepercayaan di kalangan dunia usaha. Untuk itu, perseroan memasang target pertumbuhan aset di kisaran 5-10 persen secara yoy, pembiayaan dan DPK di kisaran 3-8 persen secara yoy.
Selanjutnya, pendapatan ditarget tumbuh 5-10 persen secara yoy. Perseroan otomatis juga berharap tidak terjadi peningkatan NPF sehingga dijaga tetap berada di bawah 1 persen. Di samping itu, BCA Syariah mengalokasikan CKPN yang cukup dan memadai untuk meng-cover ketidakpastian yang mungkin timbul di tahun ini.
"Meski kita tahu restrukturisasi masih jalan sampai dengan 2022, tetapi kami tetap harus melakukan pengecekan lagi. Apakah semua nasabah yang kami restrukturisasi pasti oke? Jadi, kami punya cadangan yang memadai," katanya dalam paparan kinerja 2020, Senin (8/2/2021).
Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjaja sepakat bahwa tahun ini masih banyak tantangan yang dihadapi dunia usaha. Kondisi tersebut berdampak kepada debitur eksisting maupun calon debitur perseroan yang ditargetkan untuk dibidik.
Meski begitu, dia mengatakan secara umum tidak ada sektor tertentu yang dihindari dalam penyaluran pembiayaan. Sebab, BCA Syariah meyakini di antara sektor usaha yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19, tetap ada debitur yang memiliki kualitas pembiayaan baik di tahun lalu.
Ricky mengatakan ada beberapa sektor usaha yang dibidik perseroan pada awal tahun ini. Di antaranya sektor infrastruktur terutama pembiayaan infrastruktur pada BUMN.
"Kami akan coba join beberapa sindikasi untuk pembiayaan infrastruktur BUMN seperti Angkasa Pura, Jasa Marga, PLN, dan PNM untuk sektor UMKM," katanya.
BCA Syariah juga melihat beberapa sektor usaha masih prospektif dalam penyaluran pembiayaan. Di antaranya bidang obat-obatan, farmasi, logistik, manufaktur dan makanan minuman.
"Kami melihat potensi yang masih memungkinkan untuk debitur eksisting yang track record-nya baik. Kami juga harus mencari debitur baru dalam hal ini tetap selektif dan berhati-hati sehingga tetap menjaga rasio NPF yang cukup rendah," imbuhnya.