Bisnis.com, JAKARTA - PT BCA Finance berharap subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari pemerintah mampu mendongkrak kinerja penyaluran pembiayaan segmen mobil baru.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengungkap pihaknya pun meningkatkan target penyaluran pada 2021 dari sebelumnya konservatif di angka Rp26 triliun menjadi mulai mendekati capaian 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.
"Target 2021 kami sekarang Rp30 triliun, dari pembiayaan mobil baru 70 persen dan bekas 30 persen," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (14/2/2021).
Sebelumnya, perusahaan pembiayaan (multifinance) anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. ini menutup periode 2019 dengan capaian penyaluran pembiayaan baru Rp33,2 triliun.
Roni mengaku memang khawatir terhadap kinerja penyaluran ke mobil bekas, apalagi segmen mobil yang harganya terjun bebas akibat terdampak kebijakan subsidi ini.
Baca Juga
"Saya kira dampaknya akan bagus ke pasar mobil baru dan semoga [penyaluran pembiayaan] bisa naik signifikan. Untuk portofolio kita di kendaraan bekas, mudah-mudahan nilainya tidak akan ada pengaruh terlalu besar," tambahnya.
Berdasarkan laporan keuangan BCA Finance sepanjang 2020, penyaluran pembiayaan memang anjlok akibat pandemi hanya Rp15,78 triliun atau hampir separuh dari capaian 2019.
Kendati demikian, BCA Finance masih sanggup mempertahankan tingkat non-performing financing (NPF) di 1,17 persen atau di bawah rata-rata industri.
Selain itu, BCAF juga masih mampu meraih laba sebelum pajak mencapai Rp1,56 triliun, walaupun turun dari capaian laba di periode sebelumnya, yakni Rp2,27 triliun pada 2019.
Adapun, aset perusahaan turun dari Rp10,87 triliun pada 2019 ke Rp8,53 triliun pada 2020, akibat penurunan drastis dari piutang kelolaan setelah pencadangan dari Rp9,47 triliun pada 2019 menjadi Rp6,89 triliun pada 2020.