Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengalokasikan Rp1 triliun untuk aksi korporasi tahun ini.
Direktur BTN Setiyo Wibowo mengatakan persero memiliki 3 rencana pengembangan anorganik yang dimulai tahun ini antara lain pendirian teknologi finansial (tekfin) KPR, pendirian asuransi jiwa, dan pendirian manajer investasi.
"Untuk aksi korporasi kami sudah mengajukan, dana yang akan kami sediakan itu sekitar Rp700 miliar hingga Rp1 triliun," sebutnya dalam paparan kinerja BTN 2020, Senin (15/2/2021).
Dia memaparkan perseroan selama ini menyalurkan KPR cukup agresif dengan produk bundling asuransi jiwa. Perseroan berharapnya produk asuransi jiwa ke depannya juga berasal dari grup BTN. Adapun, proses pendirian dapat melalui akuisisi atau pendirian instansi baru.
Untuk pendirian tekfin, perseroan akan melakukan joint venture. Tekfin tersebut tetap akan masuk dalam ekosistem KPR sehingga menopang kerja operasional BTN.
Terakhir, perseroan juga akan melanjutkan pendirian manajer investasi. Hanya perseroan tak banyak memaparkan rencana terkait aksi korporasi ini.
"Skema-skemanya masih dalam kajian, tentunya kami belum bisa paparkan lebih detail dalam kesempatan ini."
Baca Juga
Pada 2019, BTN mengakuisisi PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM) yang merupakan anak usaha PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Bank pelat merah ini membeli 33.000 lembar saham atau 30% saham PNM pada PNMIM dengan dana Rp114,3 miliar.