Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilantik Jokowi, Dirut BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo Hadapi Tantangan Ini

Mulai hari ini, Anggoro Eko Cahyo mengemban amanat dari Jokowi untuk mengelola dana dalam jumlah besar milik para pekerja, yakni pada akhir 2020 dana kelolaannya mencapai Rp486,3 triliun.
Anggoro Eko Cahyo tatkala berperan sebagai Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia memberikan paparan dalam dalam seminar Tren Ekonomi Digital: Era Transaksi Elektronik, Peluang, dan Tantangan, di Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Anggoro Eko Cahyo tatkala berperan sebagai Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia memberikan paparan dalam dalam seminar Tren Ekonomi Digital: Era Transaksi Elektronik, Peluang, dan Tantangan, di Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menilai bahwa terdapat tiga tantangan utama yang akan dihadapi jajaran direksi baru, di antaranya terkait dengan investasi dana jaminan sosial ketenagakerjaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggoro usai jajaran direksi BPJS Ketenagakerjaan dilantik Presiden Joko Widodo pada Senin (22/2/2021) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Pelantikan itu menyusul terbitnya Keputusan Preisden (Keppres) 38/P 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas dan Keanggotaan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Masa Jabatan Tahun 2021–2026.

Menurut Anggoro, mulai hari ini pihaknya mengemban amanat dari Jokowi untuk mengelola dana dalam jumlah besar milik para pekerja, yakni pada akhir 2020 dana kelolaannya mencapai Rp486,3 triliun. Oleh karena itu, jajaran direksi akan menjalankan tugas dengan integritas dan tata kelola yang baik, serta inovatif.

Jajaran direksi pun akan melaksanakan digitalisasi jaminan sosial untuk menghadapi sejumlah tantangan. Anggoro menyebut bahwa terdapat tiga tantangan utama yang akan dihadapi para direksi di bawah kepemimpinannya.

"Yang pertama adalah peningkatan cakupan peserta, yang kedua adalah peningkatan layanan dan manfaat bagi pekerja, serta yang ketiga adalah optimalisasi dari investasi dana, karena itu semua akan balik kepada peserta," ujar Anggoro dalam keterangan pers usai pelantikan, Senin (22/2/2021).

Eks Wakil Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk. itu pun menyebut perlu adanya peningkatan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Menurut Anggoro, BPJS Ketenagakerjaan tidak dapat berjalan sendiri dalam melaksanakan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Tentu kami harus menjalankan komunikasi dan koordinasi baik. Juga internal dengan dewas. Ini yang akan kami lakukan dalam waktu ke depan," ujar Anggoro.

Dia akan memimpin operasional BPJS Ketenagakerjaan bersama dengan enam orang direksi lainnya. Jokowi menunjuk Anggoro sebagai Direktur Utama, sedangkan posisi lainnya akan ditentukan secara internal oleh jajaran direksi terpilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper