Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi perbankan BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan pada Senin, 15 Maret 2021.
Emiten bersandi saham BMRI itu akan melaksanakan RUPST 2020 pada pukul 14.00 WIB di Plaza Mandiri, Jakarta. Salah satu agenda yang dinantikan investor ialah penetapan penggunaan laba bersih perseroan.
Bank Mandiri mencatatkan laba bersih Rp17,11 triliun untuk tahun buku 2020. Hal ini didorong oleh pendapatan bunga yang terjaga serta fee based yang meningkat. Adapun, raihan laba tersebut terpangkas 37,71 persen secara tahunan.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, BMRI memberikan rasio dividen terhadap laba (Dividend Payout Ratio/ DPR) yang cukup tinggi. Pada 2019, BMRI membukukan laba Rp27,5 miliar, dan besaran DPR 60 persen.
Menengok lebih jauh ke belakang, pada 2018 laba BMRI mencapai Rp25 triliun dan DPR 45 persen, pada 2017 laba Rp20,6 triliun dan DPR 45 persen, serta pada 2017 laba Rp13,8 triliun dan DPR 45 persen.
BMRI juga merupakan anggota IDX High Dividend 20, yakni indeks yang beranggotakan 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Baca Juga
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan empat bank BUMN yang tercatat di lantai bursa yakni PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. (BBTN) menyetorkan dividen sebesar Rp11,9 triliun untuk APBN 2021.
Target ini merupakan bagian dari rencana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor dividen BUMN sebesar Rp26,1 triliun pada tahun ini. Target penerimaan ini sudah menyesuaikan dengan pandemi dimana pada 2020 lalu setoran dividen sebesar Rp49 triliun.
Pada perdagangan Senin (15/3/2021) sesi I, saham BMRI turun 0,74 persen atau 50 poin menjadi Rp6.675. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp311,5 triliun dengan valuasi PER 18,2 kali.