Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menilai pembentukan holding ultra mikro dapat mendorong penurunan bunga pinjaman bagi pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro atau UMKM.
Hal tersebut disampaikan Erick dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (18/3/2021). Menurut Erick, salah satu manfaat dari sinergi BUMN untuk ultra mikro akan dirasakan oleh pelaku usaha, yakni mereka berpeluang besar mendapatkan pembiayaan berbunga rendah di masa depan.
Dia menjabarkan, bahwa penurunan suku bunga pinjaman bagi UMKM dapat terjadi karena sinergi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero) akan menurunkan beban dana (cost of fund) dari ketiga perusahaan.
“Model bisnis ekosistem ultra mikro akan fokus pada pemberdayaan bisnis melalui PNM, serta pengembangan bisnis melalui Pegadaian dan BRI untuk membuat usaha mikro naik kelas sehingga bisa memasuki tahapan yang lebih tinggi,” ujar Erick.
Dia menilai, bahwa ekosistem holding ultra mikro ingin memastikan terdapat penurunan bunga pinjaman. Hal tersebut, menurut Erick, yang selama ini menjadi konteks hambatan kenapa pelaku usaha ultra mikro dan UMKM tidak mendapat pendanaan yang lebih baik.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan bahwa pihaknya akan membuat banyak efisiensi operasional dan beban dana perseroan saat bergabung dengan holding. Dia pun berkomitmen efisiensi tersebut pun akan diteruskan melalui penurunan suku bunga pembiayaan nasabah Mekaar.
Baca Juga
"Untuk nasabah Mekaar PNM, selain penurunan organik yang dilakukan seperti peningkatan plafon pembiayaan, dengan adanya sinergi akan ada tambahan penurunan bunga minimal tiga persen dari yang ada saat ini, terutama bagi nasabah-nasabah baru yang kami akuisisi,” ujar Arief.
Selain bermanfaat bagi pelaku usaha ultra mikro dan UMKM, sinergi ketiga BUMN ini juga akan membawa keuntungan bagi para pekerja. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pegawai PNM dan Pegadaian berpeluang mendapat untung karena perusahaannya berpotensi besar mencetak laba lebih tinggi pasca holding dibentuk.
“Kami meyakinkan sekali lagi tidak ada pengaruh ke kepegawaian. Tidak ada pengurangan pegawai, tidak ada pengurangan benefit, semua berjalan apa adanya. Bahkan kami meyakini dengan efisiensi kita bisa mem-pass on ini untuk kenaikan benefit bagi [pegawai] PNM dan Pegadaian,” ujar Tiko.