Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Aceh Syariah akan mendapat suntikan dana segar sekitar Rp300 miliar untuk memperkuat modal dan pengembangan bisnis tahun ini.
Direktur Utama Bank Aceh Haizir Sulaiman mengatakan komitmen penguatan modal oleh pemegang saham Bank Aceh Syariah tetap kuat pada masa pandemi tahun ini.
"Kami akan dapat dana sekitar Rp300 miliar dari pemerintah provinsi sekaligus dari kabupaten kota tahun ini. Ini untuk penguatan modal tahun ini," katanya, Minggu (28/3/2021).
Dia mengatakan perseroan akan menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan syariah dua digit tahun ini.
Perekonomian dan konsumsi masyarakat sudah mulai pulih sehingga permintaan pembiayaan tahun ini pun akan cukup kuat dari sektor riil.
"Memang pertumbuhannya belum akan sekuat sebelum pandemi. Namun pertumbuhan dua digit tetap akan bisa kami capai tahun ini," sebutnya.
Baca Juga
Adapun, Haizir menyampaikan kinerja tahun buku 2020 Bank Aceh Syariah masih cukup baik. Pembiayaan masih mampu tumbuh positif, sehingga masih mendorong peningkatan pendapatan setelah distribusi bagi hasil.
Kendati demikian, pencadangan masih perlu dilakukan karena sekitar 5 persen pembiayaan terkena dampak pandemi dan membutuhkan relaksasi restrukturisasi.
Berdasarkan laporan keuangan kuartalan Bank Aceh Syariah, laba bersih tahun berjalan perseroan pada 2020 tercatat Rp333,15 miliar, turun dari 2019 Rp452,3 miliar.
"Laba kami terkoreksi sedikit, tapi masih cukup baik karena return on equity kami masih berada di 15 persen," sebutnya.
Haizir melanjutkan laba tersebut pun akan dibagikan sekitar 50 persen sebagai pembagian dividen tahun ini.
"Jadi pembagian dividen tetap akan kami lakukan. Namun, pada akhirnya kami tetap akan menerima penyuntikan modal. Target modal inti minimum kami akan mencapai Rp3 triliun pada 2022 secara organik dan anorganik," imbuhnya.