Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Afiliasi dengan Perbankan, Perkuat Ketahanan Multifinance di Tengah Pandemi

Senior Executive Vice President PT Mandiri Utama Finance (MUF) Rully Setiawan menjelaskan bahwa seperti halnya industri pembiayaan secara umum, pihaknya menghadapi tekanan besar akibat pandemi Covid-19. MUF turut merasakan perlambatan kinerja pada 2020.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Afiliasi perusahaan pembiayaan dengan perbankan dinilai sebagai salah satu faktor yang menopang ketahanan bisnis di tengah gejolak pandemi Covid-19. Terjaganya sumber dana dan kualitas operasional menjadi faktor kunci.

Senior Executive Vice President PT Mandiri Utama Finance (MUF) Rully Setiawan menjelaskan bahwa seperti halnya industri pembiayaan secara umum, pihaknya menghadapi tekanan besar akibat pandemi Covid-19. MUF turut merasakan perlambatan kinerja pada 2020.

Meskipun begitu, dia menilai bahwa perseroan mampu menjaga stabilitas bisnis meskipun permintaan sempat anjlok, khususnya mulai April 2020. Salah satu aspek yang paling memengaruhi stabilitas bisnis MUF semasa pandemi adalah afiliasinya dengan perbankan, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI.

"Afiliasi dengan bank itu menjadi salah satu faktor yang membuat kami bertahan. Terafiliasi dengan Bank Mandiri itu [membuat] permodalan terjaga, juga kami bisa mengoptimalkan database Bank Mandiri yang sangat besar," ujar Rully pada Senin (5/4/2021).

Dia menyebutkan bahwa basis data nasabah Bank Mandiri sangat bermanfaat bagi MUF dalam menawarkan pembiayaan. Profil nasabah menjadi sumber informasi penting dalam keputusan penawaran pembiayaan, baik untuk tujuan konsumtif maupun produktif.

"Karena relaksasi dari pemerintah ini bukan hanya menggerakkan orang membeli kendaraan untuk konsumtif, tapi juga produktif," ujarnya.

Selain itu, Rully menilai bahwa aspek paling utama dari afiliasinya dengan Bank Mandiri adalah kualitas manajamen risiko yang selalu terjaga. Menurutnya, MUF akan mengedepankan sistem manajemen risiko seperti yang diterapkan di induk usahanya.

"Harusnya manajemen risiko terjaga, karena perusahaan pembiayaan [yang berafiliasi] memakai manajemen risiko yang diadopsi dari bank," ujar Rully.

Adapun, Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) William Francis menjelaskan bahwa optimisme industri pembiayaan kini kembali menguat. Salah satu motornya adalah berlakunya relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan baru.

MTF selaku 'saudara' MUF turut mencatatkan perlambatan kinerja sejak April 2020, saat pandemi Covid-19 merebak di Indonesia. Namun, perbaikan kondisi mulai terjadi sejak Juni 2020 hingga akhirnya muncul kebijakan relaksasi PPnBM.

"[Pembiayaan] Maret 2021 meningkat 22 persen dari Februari 2021, merek yang dibiayai rata-rata mobil yang kena diskon PPnBM. April 2021 ini ada tambahan [mobil yang mendapatkan relaksasi PPnBM], harapannya April kembali mendongkrak di sisi pembiayaan mobil baru," ujar William pada Senin (5/4/2021).

Sebelumnya, William pun menjelaskan kepada Bisnis pertumbuhan pembiayaan pada Maret 2021 berasal dari jenis mobil yang disubsidi PPnBM. Merek Toyota mencatatkan kenaikan pembiayaan paling besar.

Sebagai gambaran, MTF memiliki kinerja penyaluran rata-rata bulanan sebelum pandemi berkisar Rp2,4 triliun. Namun, selama pandemi anjlok hingga menjadi Rp460 miliar pada Mei 2020, dan baru mulai kembali pulih sejak awal 2021 di kisaran Rp2 triliun per bulan.

Oleh sebab itu, menilik masih berlangsungnya subsidi PPnBM ditambah momentum Ramadhan pada periode April 2020 ini, MTF optimistis bahwa kinerja penyaluran akan kembali melonjak, sehingga mengantarkan MTF mencapai kinerja bulanan seperti sebelum pandemi.

"Proyeksi kami di April ini, kami melihat masih ada tren kenaikan karena demand-nya masih tinggi, data pipeline kami naik lebih dari 25 persen, mudah-mudahan berjalan lancar," tambah William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper