Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Fama International membukukan laba bersih pada 2020 senilai Rp12,10 miliar per Desember 2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pekan lalu, perolehan laba tersebut turun 15,56 persen dibandingkan dengan laba per Desember 2019 sebesar Rp14,33 miliar.
Penurunan laba disumbang dari pendapatan bunga bersih yang turun 7,7 persen secara year on year, dari Rp51,72 miliar menjadi Rp47,70 miliar.
Hingga Desember 2020, perseroan mencatatkan kredit sebesar Rp766,67 miliar. Angka tersebut turun 10,2 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp854,35 miliar.
Dana pihak ketiga juga turun 25 persen secara year on year. Penurunan terjadi di semua jenis simpanan, baik dana murah maupun deposito.
Adapun, secara total aset mengalami peningkatan sebesar 36 persen, dari Rp1,25 triliun menjadi Rp1,71 triliun. Bank Fama memiliki modal inti utama sebesar Rp1,001 per Desember 2020.
Terkait kewajiban modal inti minimum, perseroan berkomitmen memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp2 triliun paling lambat 31 Desember 2021.
Sekretaris Perusahaan Bank Fama Emil M Ismain pada Januari kemarin mengatakan perseroan membuka berbagai peluang untuk memperkuat modal, baik melalui IPO, masuknya investor baru, maupun merger. Namun, berbagai kemungkinan tersebut masih dibahas lebih lanjut oleh manajemen.
"Segala kemungkinan bisa saja, baik itu berdiri sendiri ataupun secara bersama-sama [kombinasi]. Untuk kepastiannya nanti akan dikomunikasikan lebih lanjut," katanya, Selasa (26/1/2021).