Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. mencatat total kredit bank only yang disalurkan mencapai Rp90,81 triliun di kuartal I/2021, atau tumbuh 10,3% year on year (yoy).
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan kinerja kredit tumbuh di atas rata-rata industri. Dia menyebut kredit Bank BJB tumbuh 10,3% yoy, di atas industri perbankan nasional yang masih tertekan -1,9% dan kelompok bank pembangunan daerah (BPD) yang tumbuh 5,96%.
Yuddy memerinci pertumbuhan kredit pada kuartal I/2021 ditopang oleh kredit konsumer yang tumbuh 5,9% yoy menjadi Rp60,5 triliun. Dalam bisnis konsumer, pertumbuhan ini dikontribusikan dari pertumbuhan kredit pada ASN aktif sebesar 5,2% menjadi Rp43,2 triliun dan pensiunan sebesar 7,6% menjadi Rp17,3 triliun.
Adapun, segmen UMKM tumbuh 1,3% yoy menjadi Rp5,9 triliun dengan tingkat NPL di level 2,4% dari tahun sebelumnya di level 2,7%.
"Tingkat pertumbuhan tersebut melandai karena sektor keuangan terdampak pandemi sehingga ekspansi UMKM melalui channeling dengan BPR tidak bisa optimal," katanya dalam Analyst Meeting, Selasa (27/4/2021).
Sementara itu, segmen komersial tumbuh 34,2% yoy menjadi Rp17,4 triliun. NPL di segmen tersebut terkelola di level 4,2% lebih baik dari periode yang sama tahun lalu di level 5,8%.
Baca Juga
Segmen KPR tumbuh 9,7% menjadi Rp7 triliun seiring dnegan berangsur pulihnya permintaan dan penjualan properti dengan tingkat NPL terjaga di level 4%.
Dari penghimpunan dana pihak ketiga, Bank BJB mencatatkan pertumbuhan sebesar 18,5% yoy menjadi Rp104,3 triliun. Nilai tersebut didorong oleh pertumbuhan giro sebesar 12,1% yoy menjadi Rp27,5 triiliun, tabungan 6,4% yoy menjadi Rp19,2 triliun, dan deposito 26,9% yoy menjadi Rp57,5 triliun.
"Dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan risiko yang mungkin dihadapi, kami optimis memproyeksikan pertumbuhan kredit di level 8%-9%, DPK 9%-10%, dan NPL di level 1,5%-1,7%, CoF 4%-4,5%, serta coverage ratio di 130%-140%," imbuhnya.