Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Kuartal I/2021 Moncer, Bos Bank BJB (BJBR) Paparkan Faktornya

Dari sisi kredit, DPK, dan total aset, Bank BJB mencatatkan pertumbuhan melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional dan kelompok BPD.
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. dan entitas anak membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp481 miliar pada kuartal I/2021, atau tumbuh 15,2 persen secara year on year.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan kinerja yang baik pada 2020 atau sepanjang masa pandemi yang terjadi memacu perseroan untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik pada 2021, yang merupakan tahun pemulihan bagi ekonomi.

Adanya program vaksinasi yang terus didorong pemerintah akan membangun kepercayaan masyarakat untuk melakukan konsumsi, serta para pelaku usaha dalam melakukan kegiatan usahanya.

Survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia pun menunjukkan bahwa kini konsumen lebih percaya diri terhadap kondisi ekonomi, berdasarkan ketersediaan lapangan kerja dan pendapatan yang lebih baik sehingga diharapkan bisa mendorong permintaan kredit lebih baik.

Dari sisi kredit, DPK, dan total aset, Bank BJB mencatatkan pertumbuhan melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional dan kelompok BPD. Yuddy memerinci total aset tumbuh 16,7 persen yoy menjadi Rp143,6 triliun, di atas industri perbankan yang tumbuh 7,41 persen dan kelompok BPD yang tumbuh 9,6 persen.

Dari sisi dana pihak ketiga, Bank BJB mencatat pertumbuhan 17,9 persen yoy menjadi Rp110,6 triliun, di atas industri perbankan nasional yang tumbuh 9,62 persen dan kelompok BPD 12,25 persen.

Sementara dari sisi kredit tumbuh 10,3 persen yoy menjadi Rp91,2 triliun, di atas perbankan nasional yang masih tertekan -1,9 persen dan kelompok BPD yang tumbuh 5,96 persen.

Serta, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) yang tetap terjaga di level 1,4 persen, lebih baik dari industri perbankan nasional di level 3,17 persen dan kelompok BPD 2,88 persen.

Profitabilitas Bank BJB dan entitas anak juga didorong oleh net interest income yang tumbuh 18,4 persen yoy menjadi Rp1,8 triliun. Sementara net interest margin 5,5 persen dan masih berada di atas industri yang 4,66 persen.

Yuddy mengatakan pada kuartal I/2021, likuiditas perbankan masih cukup deras sehingga DPK tumbuh 17,9 persen yoy. Namun demikian, seiring dengan suku bunga acuan yang mengalami penurunan sebesar 25 basis poin di kuartal I dan adanya repricing simpanan deposan atas perubahan suku bunga, maka Bank BJB dapat menghemat interest expense sebesar -4 persen yoy.

"Selain pertumbuhan interest expense yang baik sebesar 7,3 persen yoy di kuartal I, penghematan interest expense dan terdapatnya relaksasi atas tarif pajak yang berlaku turut membantu pertumbuhan laba bersih Bank BJB sebesar 15,2 persen menjadi Rp481 miliar," terangnya dalam Analyst Meeting, Selasa (27/4/2021).

Yuddy mengungkapkan perseroan optimistis terhadap proyeksi pertumbuhan kredit hingga akhir tahun ini. Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, kredit ditargetkan dapat tumbuh 8-9 persen yoy dan DPK tumbuh 9-10 persen yoy.  Adapun, biaya dana atau cost of fund dapat terjaga di level 4-4,5 persen dan coverage ratio di level 130-140 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper