Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (AGRO) mengklaim terus mempersiapkan diri transformasi digital dengan tugas barunya untuk menjadi Digital Attacker BRI Group.
Direktur Retail Agri dan Pendanaan BRI Agro Sigit Murtiyoso menyampaikan BRI Agro terus berinovasi pada produk layanan digital yang dimiliki oleh BRI Agro. Pinang merupakan pionir dari Digital Loan di Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi face recognition, digital signature, dan plafon pinjaman yang mencapai Rp25 juta.
Pinang akan masuk ke dalam ekosistem fintech untuk mengakselerasi peningkatan penetrasi di masyarakat saat persaingan industri jasa keuangan yang semakin ketat.
"Inovasi terbaru Pinang adalah pada credit scoring engine yang mampu meningkatkan approval rate dan memungkinkan nasabah Pinang untuk mendapatkan plafon pinjaman yang lebih fleksibel, untuk memudahkan nasabah untuk memenuhi kebutuhan” ucap Sigit dalam siaran pers BRI Agro, Minggu (2/5/2021).
Dia menyampaikan perseroan sudah memulai transformasi digital sejak 2018, yaitu melalui produk pinjaman digital yang disebut Pinjam Tenang (Pinang). Pinang adalah pinjaman berbasis digital yang merupakan produk pinjaman berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Bank.
Aplikasi Pinang sudah sepenuhnya digital dengan sistem verifikasi digital, digital scoring dan tanda tangan digital. Pada tahun 2020, total pencairan Pinang mencapai sebesar Rp70,6 miliar dan telah disalurkan kepada 18.069 debitur. Sigit mengatakan bahwa modernisasi Pinang pada Credit Scoring Engine menghasilkan pertumbuhan yang masif.
Baca Juga
“Penyaluran kredit Pinang saat ini mencapai Rp500 juta dalam satu hari. Ke depan, Pinang bersama mitra strategis akan menyiapkan program menarik sehingga diharapkan tercipta brand engagement antara masyarakat dengan produk Pinang yang dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi masyarakat dan BRI Agro,” imbuhnya.
Dia menuturkan perseroan juga melakukan partnership dengan ekosistem yang berada di industri keuangan digital yaitu fintech. Fintech memiliki keunggulan dengan proses yang lebih cepat, lebih mudah dan serba digital. Kami dari sisi Perbankan melihat satu peluang yang baik dengan adanya kolaborasi.
Kerja sama dengan fintech yang sudah dilakukan adalah dengan Investree, Modal Rakyat, Payfazz, TaniHub, dan lain-lain akan terus dilanjutkan dengan kerja sama fintech lainnya dalam memperkuat BRI Agro sebagai house of fintech.
"Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi kami untuk membuka peluang bisnis selagi kami mempersiapkan model bisnis baru. Kami juga akan memberikan dukungan layanan perbankan bagi fintech yang telah berkerja sama dengan kami. Pada tahun 2020, total disbursement melalui partnership mencapai sebesar Rp215 miliar," ucap Sigit.