Bisnis.com, MEDAN - PT Bank Mestika Dharma Tbk. atau BBMD akan bekerja sama dengan perusahaan financial technology (fintech) untuk memberikan pinjaman atau kredit kepada nasabahnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, tahun ini emiten asal Sumatra Utara ini tidak akan menambah jumlah kantor cabang tahun ini.
"Kami tidak memilih menambah jumlah cabang. Kami mulai berpikir bekerja sama dengan perusahaan fintech. Kalau masuk ke ekosistem, kami dapat berpartisipasi memberi pinjaman kepada masyarakat lewat platform yang mereka miliki," jelas Presiden Direktur Bank Mestika Achmad S. Kartasasmita pada Jumat (4/6/2021).
Baca Juga : Bank Mestika (BBMD) Bagikan Dividen Rp120 Miliar |
---|
Kata Achmad, keputusan ini didasarkan pada perkembangan peer to peer lending atau pinjaman online dalam setahun ke belakang. Saat ini BBMD telah melakukan penjajakan dengan empat perusahaan fintech.
"Pembicaraan dengan fintech kami baru mulai. Ada tiga atau empat yang baru bicara, tapi ini butuh proses juga kapan ini kerja sama bisa terjadi. Tampaknya kedepannya model bisnis akan seperti itu [berbasis digital]. Ini di akhir tahun paling tidak adalah kepastian dengan siapa kami bekerja sama," imbuh Achmad.
Selain itu, BBMD juga akan mengembangkan digital banking-nya sendiri. Hal ini untuk meningkatkan kinerja perbankan melalui digitalisasi, seperti mengembangkan mobile banking dan infrastruktur perbankan lainnya.
Sebelumnya BBMD telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Grand City Hotel Medan pada Kamis, (4/6/2021). Dalam RUPST itu diputuskan BBMD akan membagikan deviden sebesar Rp120 miliar tahun ini.
Mengenai kinerja keuangan, BBMD mencatat kinerja positif dengan perolehan laba bersih sebesar Rp325,93 miliar pada 2020.
Capaian laba bersih tersebut meningkat sebesar 32 persen dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp245 miliar. Untuk tahun ini, BBMD menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 7,9 persen atau sebesar Rp386,06 miliar.
Aset perusahaan sepanjang 2020 menjadi Rp14,15 triliun atau meningkat 9,6 persen dibandingkan dengan 2019. Untuk tahun ini, perseroan mempeoyeksikan aset perusahaan akan tumbuh sebesar 7,3 persen atau tumbuh sekitar Rp1 triliun.
Penempatan dana pihak ketiga (DPK) di bank ini tercatat sebesar Rp9,89 triliun, naik 11,49 persen dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp8,87 triliun.