Bisnis.com, JAKARTA - Sembari menjaga pertumbuhan secara perlahan di era new normal, industri pembiayaan harus mulai berbenah agar tak lepas momentum ketika efek pandemi usai.
Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan mengungkap hal ini penting agar multifinance nantinya optimal dalam mendukung perkembangan di sektor riil.
Seperti diketahui, industri multifinance erat kaitannya dengan pembiayaan otomotif, leasing alat berat maupun mesin-mesin produksi, serta pembiayaan konsumen seperti elektronik dan furnitur.
"Momentum pertumbuhan bulanan ini seharusnya disikapi dengan perbaikan internal. Suatu saat sudah turn around, perusahaan pembiayaan sudah siap," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (10/6/2021).
Bambang melihat selama 2021 ini industri pembiayaan sebenarnya telah mulai pulih dari sisi perbaikan tingkat nonperforming financing (NPF) yang masih manageble, serta bertumbuhnya aset outstanding seiring dengan peningkatan pembiayaan baru.
Namun demikian, beberapa multifinance masih mengalami penurunan dari sisi profit, dan kesulitan dalam menjangkau sumber pendanaan baru.
"Memang ke depan terpenting bagaimana meningkatkan cara profiling costumer, mengembangkan bisnis model dan skema pembiayaan, teknologi digital, serta [objek pembiayaan] yang barangkali selama ini potensinya bagus dan cepat pulih tapi belum maksimal, ini harusnya cepat ditangkap," tambahnya.