Bisnis.com, JAKARTA — PT Intan Baruprana Finance Tbk. (IBFN) menyatakan sedang mencari investor baru untuk mendorong penyehatan perseroan. Pada tahun buku 2020, perusahaan pembiayaan itu meningkatkan pencadangan sehingga terjadi kerugian.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama IBFN Carolina Dina Rusdiana dalam paparan publik insidentil yang berlangsung pada Senin (28/6/2021). Gelaran itu dihadiri seluruh anggota direksi, yakni Dina, serta Alexander Reyza dan Mulyadi selaku Direktur.
Perseroan menyelenggarakan paparan publik insidentil karena adanya opini disclaimer atas laporan keuangan 31 Desember 2020 (audited), sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain opini disclaimer, perseroan pun mencatatkan rugi bersih senilai Rp598 miliar pada tahun lalu.
Dina menjelaskan bahwa kantor akuntan publik (KAP) menyematkan opini disclaimer karena adanya penambahan pencadangan (impairment) yang cukup tinggi. Hal tersebut membuat IBFN mengalami peningkatan kerugian yang signifikan.
"[Hal tersebut] menyebabkan terjadinya pelanggaran rasio-rasio terkait permodalan yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan [OJK]," ujar Dina melalui keterangan resmi, Senin (28/6/2021).
Dina menambahkan bahwa pihaknya optimistis pada 2021 IBFN bisa mendapatkan investor baru yang dapat membawa dana segar, untuk menambah modal kerja perseroan. Hal tersebut akan membantu IBFN memenuhi ketentuan minimal dari otoritas.
“IBFN membuka kesempatan untuk menggandeng para investor yang tertarik menjalin kemitraan strategis bersama IBFN. Hal ini merupakan salah satu upaya IBFN untuk bersinergi dengan semua pihak agar bisa bersama-sama mendorong kembali roda perekonomian nasional," ujar Dina.
Dia menilai bahwa investor dapat memanfaatkan bisnis pembiayaan sebagai penggerak pemulihan ekonomi nasional. IBFN sendiri bergerak dalam memberikan memberikan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja.
Dina pun menjelaskan bahwa pada 2021, IBFN akan fokus pada perbaikan rasio-rasio keuangan, khususnya yang terkait dengan permodalan agar dapat memenuhi ketentuan OJK. IBFN berharap dengan masuknya investor strategis dan adanya dukungan penuh dari pemegang saham dan para kreditur.
"Maka IBFN dapat menjaga kelangsungan usahanya dan melakukan pengembangan bisnis," ujar Dina.
Dalam public expose insidentil tersebut, Direksi IBFN memberikan paparan tentang kondisi perseroan saat ini, restrukturisasi utang, kondisi kelangsungan usaha, dan strategi yang akan dilakukan pada 2021.