Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Umumkan Kerja Sama dengan AMRT, Saham BANK Longsor. BACA Malah Hijau. Ada Apa?

Selain dengan Alfamart, kolaborasi juga dilakukan antara Bank Aladin dengan Halodoc. Usai meresmikan kerja sama tersebut, saham BANK justru melemah.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), dan Halodoc secara resmi melakukan perjanjian kerja sama pada Rabu (7/7/2021).
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), dan Halodoc secara resmi melakukan perjanjian kerja sama pada Rabu (7/7/2021).

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) resmi memulai kolaborasi dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), setelah dilakukan seremoni penandatanganan pada Rabu (7/7/2021) pagi.

Selain dengan Alfamart, kolaborasi juga dilakukan antara Bank Aladin dengan Halodoc. Usai meresmikan kerja sama tersebut, saham BANK justru berada di zona merah.

Pada perdagangan hari ini, Rabu (7/7/2021), saham Bank Aladin ditutup melemah 3,01 persen ke angka 3.540 per saham. Padahal, di awal perdagangan saham BANK dibuka menguat ke level 3.700 dari penutupan sebelumnya 3.650.

Sepanjang hari ini, saham BANK diperdagangkan di rentang 3.460-3.720 dengan volume transaksi sebesar 95,01 juta saham. Saat ini, bank digital syariah pertama tersebut memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp46,7 triliun.

Menanggapi pergerakan saham BANK tersebut, Kepala Riset PT Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan koreksi saham terjadi karena investor melakukan penjualan saat berita mengenai aksi perusahaan diumumkan.

"[Ini karena] sell on news dan valuasinya yang sudah terlalu tinggi," ujarnya saat dihubungi, Rabu (7/7/2021).

Di sisi lain, saham PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) mendapat apresiasi pada perdagangan hari ini. Harga saham BACA naik 5,83 persen ke posisi 436.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Bank Capital akan berada di bawah satu holding yang sama dengan Bank Aladin. Holding keduanya dikabarkan bernama Aladin Technologies.

Alfred menyampaikan jika melihat potensi sentimen yang dimiliki oleh BACA, maka yang bisa menjelaskan kenaikan harga sahamnya adalah kabar adanya aksi korporasi dengan emiten BANK dan AMRT.

Menurutnya, dari sisi performa keuangan relatif tidak begitu mengesankan jika melihat kinerja kuartal pertama tahun ini karena laba turun cukup signifikan, yaitu sebesar 81 persen secara tahunan. Pendapatan Bank Capital juga turun 60 persen. Padahal performa perseroan pada 2020 relatif sangat baik jika melihat kondisi makro tahun lalu.

"Kabar aksi korporasi tersebut tentu menjadi pemicu spekulasi di pasar atau bagi investor untuk melakukan pembelian, apalagi aksi kororasi tersebut sifatnya kerjasama yang tentu akan memberikan nilai tambah bagi masing-masing entitas," katanya.

Dia menyampaikan spekulasi pasar pun bisa mengarah kepada akuisisi atau merger dan aksi korporasi ini tentu akan sangat berpengarug terhadap harga sahamnya.

"Dengan PBV BACA saat ini di level 1,9 kali dan jika dibandingkan BANK dengan kategori BUKU yang sama memiliki PBV 40 kali. Memang level PBV BACA relatif berada di bawah bank sekelasnya seperti BABP PBV 5 kali, BBSI 9,4 kali, BBYB 3,1 kali, BCIC 4,8 kali," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper