Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Obligasi Jatuh Tempo di Paruh Kedua, CIMB Niaga (BNGA) Andalkan Kas Internal

Total obligasi CIMB Niaga yang jatuh tempo sebesar Rp319 miliar pada semester II/2021.
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. mengandalkan dana dari kas internal untuk pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II/2021.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, obligasi yang akan jatuh tempo yakni Obligsai Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2018 Seri B dengan jumlah pokok Rp137 miliar.

Obligasi jatuh tempo berikutnya pada semester ini yakni Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2016 Seri C sebesar Rp182 miliar. Dengan demikian, total obligasi BNGA yang jatuh tempo sebesar Rp319 miliar.

Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan perseroan akan melakukan pelunasan terhadap obligasi yang jatuh tempo pada September dan November tahun ini. Pelunasan tersebut akan menggunakan dana dari kasi internal.

Lee Kai Kwong menyebutkan posisi kas CIMB Niaga per Maret 2021 sebesar Rp3,3 triliun, sedangkan penempatan di Bank Indonesia sebesar Rp11,7 triliun.

"Terkait dengan obligasi/sukuk yang akan jatuh tempo pada semester II tahun 2021, perusahaan merencanakan akan melakukan pelunasan dengan menggunakan kas internal," terangnya melalui surat elektronik pada Rabu (14/7/2021).

Lee Kai Kwong melanjutkan perseroan saat ini tidak memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi. Hal ini melihat tingkat kecukupan modal dan likuiditas perseroan yang masih solid.

Tingkat kecukupan modal yang solid tercermin dari capital adequacy ratio (CAR) di level 22,1 persen, sedangkan loan to deposits ratio (LDR) di level 85,3 persen per Maret 2021. Perseroan juga mempertimbangkan permintaan kredit industri perbankan yang relatif belum tinggi.

"Kami belum melihat adanya kebutuhan untuk melakukan aksi korporasi pendanaan dalam bentuk penerbitan obligasi atau sukuk," imbuhnya.

Lebih lanjut, fokus CIMB Niaga saat ini pada sumber pendanaan berbiaya murah dari tabungan dan giro nasabah. Kedua hal itu terus menjadi prioritas utama perusahaan.

"Upaya peningkatan rasio dana murah [rasio CASA] CIMB Niaga yang saat ini berada di level 63,3 persen per Maret 2021 atau di atas rata-rata rasio dana murah industri perbankan nasional akan terus digiatkan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper