Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Syariah Adira Finance Tumbuh 70 Persen Semester I/2021

ADMF optimistis proyeksi pembiayaan baru Syariah sepanjang 2021 mampu bertumbuh sekitar 20 persen (yoy) dari pencapaian 2020.
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) optimistis pembiayaan baru dengan prinsip syariah mampu melanjutkan tren pertumbuhan.

Sekadar informasi, pada periode 2020, pembiayaan baru syariah emiten berkode ADMF ini masih mampu tumbuh 11 persen (year-on-year/yoy) dengan jumlah pembiayaan mencapai Rp3 triliun, dari periode sebelumnya Rp2,7 triliun.

Direktur Penjualan, Pelayanan & Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan Bonggowarsito menjelaskan pertumbuhan di tengah kondisi bisnis yang kurang kondusif akibat pandemi Covid-19 ini ditopang oleh beberapa langkah strategis.

"Salah satunya, secara agresif terus memberikan penyaluran baru produk syariah yang sesuai dengan karakteristik konsumen sehingga menjadi lebih fokus dan terarah, serta memberikan beragam penawaran program marketing yang kepada konsumen," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (16/7/2021).

Niko menjelaskan penyebaran jaringan syariah cukup merata di semua provinsi di Indonesia. Namun, memang dari 40 kantor cabang syariah ADMF, beberapa terbilang besar, yaitu di wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.

Salah satu upaya yang dilakukan ADMF di masa pandemi lalu untuk mengoptimalkan beberapa wilayah beriklim syariah potensial, di antaranya menyesuaikan diri dengan peraturan Provinsi Aceh, yaitu Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. 

Khusus bagi para nasabah di Aceh, semua kontrak pembiayaan yang masih bersifat konvensional akan beralih menjadi ketentuan dengan prinsip syariah. Bahkan, apabila kontrak pembiayaan pelanggan belum habis sampai 31 Desember 2021, pelanggan akan diarahkan melakukan konversi atau perubahan akad pada 1 April 2021.

Lewat beberapa optimalisasi di segmen syariah ini, Niko menjelaskan ADMF optimistis proyeksi pembiayaan baru Syariah di 2021 bertumbuh sebesar sekitar 20 persen (yoy) dari pencapaian 2020.

"Adapun, per semester I/2021 ini pembiayaan baru syariah mengalami kenaikan sebesar 70 persen menjadi Rp2,4 triliun jika dibandingkan semester I/2020, yaitu sebesar Rp1,4 triliun. Hampir seluruh segmen produk mengalami kenaikan, terutama ditopang kenaikan pada segmen mobil baru dan barang durables," tambahnya.

Adapun, dari sisi modal menghadapi permintaan pembiayaan syariah pada semester II/2021, ADMF terus menjaga diverifikasi pendanaan, yaitu lewat penerbitan sukuk dan joint financing dengan induknya, PT Bank Danamon Tbk.

Seluruh strategi ini harapannya mampu ikut membawa perbaikan aset piutang pembiayaan syariah ADMF yang pada 2020 lalu tercatat turun 13,2 persen (yoy), yaitu Rp2,5 triliun dari Rp2,8 triliun pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper