Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Varian Delta Covid-19 Menyebar, Multifinance dan Asuransi Perlu Siapkan Strategi Tepat

Indonesia berpotensi mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif tahun ini. Namun, capaiannya berpotensi lebih rendah dari target awal seiring penyebaran Covid-19 varian delta.
Karyawan beraktivitas di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Industri pembiayaan dan asuransi dinilai perlu mengantisipasi perkembangan penyebaran Covid-19 terhadap strategi bisnis jangka pendek. Industri perlu memastikan kualitas bisnis terjaga dan bersiap saat nanti kondisi ekonomi semakin pulih.

Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara menilai bahwa Indonesia berpotensi mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif tahun ini. Namun, capaiannya berpotensi lebih rendah dari target awal seiring penyebaran Covid-19 varian delta.

Dia menilai bahwa kondisi itu dapat memengaruhi bisnis lembaga jasa keuangan, seperti multifinance dan asuransi. Penjualan alat berat berpotensi meningkat karena harga batu bara dan sawit naik, tetapi penjualan mobil pribadi berpotensi melambat jika daya beli masyarakat terkendala.

Kondisi itu menurutnya dapat berdampak kepada portofolio perusahaan pembiayaan, termasuk asuransi yang menyertainya. Oleh karena itu, lembaga jasa keuangan perlu mengantisipasinya dengan strategi bisnis yang tepat.

"Saat ini bank sebenarnya cash-nya banyak, tapi di sisi lain punya portofolio kredit yang sudah eksisting [baik sebagai kreditur perusahaan pembiayaan maupun secara langsung kepada nasabah], kalau aktivitas ekonomi melambat kembali, maka portofolio eksisting yang sudah direstrukturisasi bisa kembali tidak lancar," ujar Mirza kepada Bisnis, Rabu (21/7/2021).

Menurutnya, penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci agar perekonomian nantinya dapat tumbuh dengan sehat. Mirza menyebut bahwa lembaga jasa keuangan harus memiliki kebijakan yang baik dan terukur, agar dapat tumbuh optimal saat kondisi ekonomi sudah membaik.

"Memang situasi sekarang tidak mudah, pada saat memang harus rem, ya harus direm," ujar Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper