Bisnis.com, JAKARTA - MAKMUR, platform fintech pemegang lisensi Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) besutan berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) besutan PT. Inovasi Finansial Teknologi mengingatkan pentingnya mempersiapkan dana darurat.
Founder & CEO MAKMUR Sander Parawira menjelaskan terutama di tengah pandemi Covid-19 di mana ketidakpastian membuat perencanaan keuangan yang tepat menjadi semakin penting.
"Sesuai dengan namanya, dana darurat hanya digunakan untuk keperluan penting dalam situasi mendesak. Oleh sebab itu, sebaiknya dana darurat disimpan di tempat yang berbeda dengan rekening tabungan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (10/8/2021).
Besaran ideal dana darurat yang idelanya menyesuaikan dengan tanggungan pribadi. Jika belum memiliki tanggungan, minimal memiliki dana darurat sebesar 6 kali penghasilan bulanan, sementara bagi yang sudah memiliki tanggungan, sebaiknya sebesar 12 kali penghasilan bulanan atau lebih.
Sander mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam memilih instrumen investasi yang tepat untuk dana darurat. Di mana dana besar ini sebaiknya disimpan pada instrumen yang mudah dicairkan, aman dan tentunya berisiko rendah, seperti Reksa Dana Pasar Uang.
"Banyak yang masih beranggapan membeli reksa dana harus melewati proses pembukaan rekening yang rumit dan butuh modal yang besar. Melalui aplikasi MAKMUR, proses pembukaan rekening sangat mudah dan cepat karena dibantu dengan teknologi Optical Character Recognition dan Face Recognition. Teknologi ini memungkinkan calon nasabah untuk menyelesaikan proses pembukaan rekening hanya dalam waktu 5 menit saja," jelasnya.
Baca Juga
MAKMUR mengakomodasi modal yang dibutuhkan untuk membeli reksa dana minimal Rp10.000. Adapun, untuk memudahkan proses pembayaran, MAKMUR juga bekerja sama dengan ShopeePay di bulan kemerdekaan ini untuk menyediakan voucher cashback hingga 100 persen untuk pembelian reksa dana di aplikasi MAKMUR selama periode kampanye ShopeePay 17.8 Semangat Usaha Lokal.
Hal ini penting, terutama karena dana darurat bisa bermanfaat menjadi penolong di saat sakit, kehilangan pekerjaan, dan mengganti aset produktif yang mengalami kerusakan.
"Apabila kamu atau keluarga ada yang tiba-tiba sakit, dana darurat dapat digunakan dalam situasi yang tidak dapat diprediksi seperti itu. Mengingat biaya pengobatan yang semakin tinggi, tentu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Terlebih apabila kamu atau keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan."
Begitu pula dengan kehilangan pekerjaan, di mana banyak bisnis yang terdampak pandemi Covid-19 sehingga perusahaan terpaksa melakukan PHK. Situasi ini bisa diantisipasi. Dana darurat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sembari mencari sumber penghasilan baru jika kamu sampai terkena PHK.
Berikutnya, yaitu untuk menghindari utang/pinjaman online dengan bunga yang tidak wajar ketika ada pengeluaran tidak terduga, seperti memperbaiki kendaraan yang rusak atau membeli pengganti HP yang rusak. "Jangan sampai kamu terpaksa berhutang atau mengambil pinjaman online dengan bunga tinggi. Dengan memiliki dana darurat, kamu bisa menutupi pengeluaran tidak terduga tersebut tanpa harus berhutang," tambahnya.
Terakhir, dana darurat mampu memberikan perasaan aman yang tidak ternilai harganya untuk dimiliki saat tertimpa musibah. "Dengan adanya dana darurat, seseorang bisa fokus untuk mengurus dan menyelesaikan masalah tanpa perlu khawatir dengan finansial. Lebih lanjut, dalam menyimpan dana darurat, akan lebih baik jika diinvestasikan agar nilainya tidak tergerus inflasi," tutupnya.
