Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank UOB Indonesia Umumkan Direktur Consumer Banking Baru

Direktur Consumer Banking UOB Indonesia yang baru diangkat berdasarkan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 28 April 2021 dan efektif menjabat sejak 9 Agustus 2021.
Bank UOB Indonesia./Istimewa
Bank UOB Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia mengumumkan direktur consumer banking baru. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia ( BEI) pada Kamis (12/8/2021) perseroan mengangkat Choi Yau Chi (Henry Choi).  

Henry diangkat sebagai Direktur Consumer Banking UOB Indonesia berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada tanggal 28 April 2021 dan efektif menjabat sejak 9 Agustus 2021.

"Serta telah dipenuhinya dokumen perizinan terkait peraturan di bidang ketenagakerjaan dan keimigrasian, maka dengan ini kami sampaikan bahwa Bapak Choi Yau Chi telah efektif menjabat sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak tanggal 9 Agustus 202," ujar Direktur Kepatuhan, Legal & Corporate Secretary Bank UOB Indonesia Ardhi Wibowo dalam keterbukaan informasi BEI, yang dikutip Bisnis pada Jumat (13/8/2021).

Dikutip dari laman resmi Bank UOB Indonesia, Henry sebelumnya memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di industri perbankan dan keuangan, dan telah bergabung dengan UOB Group sejak 2013. 

Sebelum penugasan di Indonesia, Henry sebelumnya bertugas di UOB Thailand sebagai Executive Director, Country Head of Retail Credit, dari tahun 2013 hingga 2019.

Sebelum bergabung dengan UOB, Henry juga pernah menjabat sebagai Head of Credit, Retail Lending and MIS, Standard Chartered Bank Thailand dari tahun 2012 hingga 2013. 

Dia juga pernah berkarir di HSBC Thailand menduduki jabatan Head of Retail Risk dari tahun 2010 hingga 2012, setelah sebelumnya bekerja di HSBC Asia-Pacific, Hong Kong dari tahun 2003 hingga 2010 dengan posisi terakhir sebagai Manager Policy and Acquisition Risk, Retail Risk.

Adapun Induk bank, United Overseas Bank Ltd (UOB) mencetak laba mencapai satu miliar dolar singapura, mengalahkan rata-rata dari tiga perkiraan analis sebesar 948 juta dolar Singapura.

Laba perusahaan naik 43 persen dari tahun sebelumnya karena biaya penurunan nilai berkurang lebih dari setengahnya, tetapi labanya masih tumbuh mendatar dari kuartal pertama 2021.

“Dengan negara-negara yang mempercepat upaya vaksinasi mereka, kami optimis bahwa situasi secara bertahap akan meningkat di Asia Tenggara,” kata Chief Executive Officer UOB Wee Ee Cheong dalam pernyataannya resminya, dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper