Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) berencana melakukan divestasi, tetapi hingga kini belum terungkap siapa yang akan mendapatkan pengalihan saham.
Melalui keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bank Bumi Arta mengakui rencana aksi korporasi berupa divestasi saham yang akan dilakukan oleh perseroan dan saat ini sedang dilakukan finalisasi rencana divestasi tersebut.
Sayangnya, BNBA belum mengungkapkan secara terperinci siapa investor baru yang akan mendapatkan pengalihan saham dari pemegang saham yang lama. "Dalam beberapa saat lagi akan diumumkan secara resmi. Hari ini masih belum dapat diinformasikan, karena masih dalam proses dan belum final," demikian disampaikan manajemen BNBA.
Sebagai informasi, saat ini pemegang saham Bank Bumi Arta terdiri dari PT Surya Hudasa Investment sebesar 45,45 persen, PT Dana Graha Agung sebesar 27,27 persen, PT Budiman Kencana Lestari sebesar 18,18 persen, dan masyarakat sebesar 9,10 persen.
Perseroan pun menyatakan memiliki peta jalan perbankan digital yang solid dan ambisius untuk meningkatkan layanan perbankan berbasis digital dan kemitraan dengan pelaku pasar digital.
Dari sisi kinerja, berdasarkan laporan keuangan yang diunggah di situs resmi perseroan pada Maret 2021 atau kuartal I/2021 BNBA mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp15,61 miliar atau naik 67,85 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp9,3 miliar per kuartal I/2020.
Bank Bumi Arta membukukan penyaluran kredit senilai Rp4,45 triliun pada periode tersebut. Jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu, maka terdapat penurunan 2,83 persen dari Rp4,58 triliun.
Himpunan pihak ketiga (DPK) BNBA didominasi oleh deposito yang senilai Rp4,80 triliun, sedangkan giro dan tabungan masing-masing tercatat senilai Rp519,12 miliar dan Rp595,03 miliar.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan sebesar 26,45 persen dengan rasio kredit bermasalah atau NPL gross sebesar 2,44 persen dan NPL net sebesar 1,67 persen.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat sebesar 4,04 persen dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) sebesar 77,75 persen.