Bisnis.com, JAKARTA - PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) melakukan tanda tangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) pada Jumat (1/10/2021).
Penandatanganan tersebut merupakan salah satu upaya Jalin untuk memperluas jangkauan ekspansi layanan switching perbankan untuk segmen bank pembangunan daerah. Dengan total aset Rp95,48 triliun, BJTM merupakan BPD bank BUKU 3 pertama yang menjadi member Jalin.
Direktur Utama Jalin, Boyke Yurista menyatakan, kerja sama ini merupakan sinergi yang baik antar perusahaan terutama di masa pemulihan pandemi saat ini.
"Jalin akan memberikan solusi terintegrasi bagi seluruh member dengan menawarkan pelayanan terbaik serta terus melakukan inovasi produk dalam menghadapi tantangan zaman ke depannya,” ujar Boyke dalam keterangan resmi pada Jumat (1/10/2021).
Lewat skema kerja sama ini, Jalin dan Bank Jatim juga akan membuka kesempatan untuk bersinergi dalam mengakselerasi transformasi keuangan digital di mana saat ini masih belum banyak BPD yang melakukan sebagaimana inisiatif yang diluncurkan oleh Bank Jatim.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo menyampaikan bahwa saat ini perseroan sedang gencar melakukan inovasi berbasis layanan digital bagi nasabahnya.
Baca Juga
"Kami harus terus beradaptasi di tengah pandemi saat ini, salah satunya lewat branding digital terbaru yakni JConnect. Ke depannya kerja sama yang baik antara Bank Jatim dan Jalin akan terus kami tingkatkan dan berkesinambungan,” ungkap Tonny.
Dukungan kepada Bank Jatim diberikan sesuai dengan rencana strategis perusahaan dengan menjadikan Jalin sebagai National Digital Highway melalui transformasi menjadi digital enabler yang menghubungkan masyarakat dengan ekosistem finansial dan nonfinansial.
Hal tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi bisnis proses dan layanan kepada nasabah yang menjadi member Jalin.
“Ke depannya, kami akan memberikan kenyamanan dan kemudahan sistem transaksi keuangan kepada publik lewat produk dan layanan jasa dengan turut berperan dalam implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Bank Indonesia 2025 serta terlibat langsung dalam pelayanan Open API dan Open Banking,” tambah Boyke.
Jalin menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit yang dikontribusikan dari layanan Switching ATM Link, Switching Debit Link, Switching QRIS serta Managed Services pada 2021. Selain itu, Jalin juga menyiapkan platform digital yang robust sehingga dapat membawa pertumbuhan secara prudent, aman, dan competitive melalui tata kelola berkesinambungan.
Pada laporan manajemen kuartal II/2021, layanan switching Jalin mencatatkan lebih dari 400 juta transaksi serta mendulang pertumbuhan dari segmen bisnis managed service dengan pengelolaan jumlah ATM SLM dan Premises mencapai lebih dari 13.000 unit atau meningkat hingga 100 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dengan catatan tersebut, menjadikan Jalin sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk memberikan layanan kepada seluruh member lewat aktivitas bisnis berbasis tata kelola perusahaan yang baik dan efektif.
Jalin juga senantiasa berupaya menjalankan bisnis dengan menjaga implementasi manajemen resiko atas segala transaksi yang dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi para pelanggan.
“Sebagai perusahaan yang sangat bergantung kepada perangkat teknologi, sistem informasi, dan jaringan, kami selalu menjaga kepercayaan dan keamanan transaksi nasabah yang menjadi member Jalin sesuai pedoman dan standarisasi yang disyaratkan dalam ISO 27001:2013,” tutup Boyke.