Bisnis.com, JAKARTA - Kabar terbaru, perusahaan yang berkantor di Silicon Valley, Amerika, Ribbit Capital memutuskan untuk berinvestasi di Bank Jago.
Managing Partner Ribbit Capital, Micky Malka, menuturkan bahwa revolusi perbankan digital menjadi solusi di seluruh dunia. Menurutnya, Bank Jago sebagai fully digital bank pertama di Indonesia dan telah membuat kemajuan luar biasa dalam mengembangkan layanan perbankan digital bagi masyarakat.
Industri perbankan di Indonesia kini semakin ‘menarik hati’ investor asing, khususnya bank digital, seperti Bank Jago. Masih ada sekitar 95 juta orang dewasa di Indonesia yang belum memiliki rekening bank dan ini menjadi potensi bagi bank digital.
"Bank Jago memiliki komitmen yang sangat kuat untuk melayani nasabah melalui produk perbankan digital dengan teknologi mumpuni yang setara dengan pemain global. Kami senang sekali dapat berpartisipasi dalam perjalanan ini," tulis manajemen Ribbit Capital, Senin (4/10/2021).
Investor baru Bank Jago ini meyakini bahwa internet telah menjangkau dunia, serta mampu membuat dunia perbankan dan investasi yang sulit dijangkau menjadi lebih mudah, hanya melalui HP smartphone di genggaman tangan.
Ribbit Capital juga telah berani berinvestasi pada perusahaan keuangan lainnya. Sebagai informasi, Ribbit merupakan salah satu investor fintech terkemuka di dunia yang investasinya meliputi Robinhood, Revolut, Affirm, Nubank, Coinbase dan Credit Karma.
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mengumumkan bahwa hari ini, Senin (4/10/2021) Ribbit Capital telah berinvestasi di perseroan untuk mempercepat dan memperdalam inklusi keuangan di Indonesia.
Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia dengan populasi masyarakat yang belum memiliki rekening bank (unbanked population).
Sementara di lain pihak, penetrasi smartphone di Indonesia mencapai hingga 70-80 persen. Hal ini menandakan masyarakat Indonesia secara infrastruktur siap untuk perbankan digital.
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengungkapkan bahwa kehadiran Ribbit menjadi tanda investor kelas dunia tertarik untuk bisnis perbankan digital di Indonesia.
“Hal ini juga mengkonfirmasi besarnya harapan dan kepercayaan investor global terhadap prospek bank digital di Indonesia. Kami tentu menyambut baik partisipasi dan dukungan Ribbit di Bank Jago,” kata Kharim.
Nama | Jenis | Jumlah | Persentase |
PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia | Lebih dari 5% | 4.129.978.125 | 29,806 % |
Wealth Track Technology Limited | Lebih dari 5% | 1.619.309.375 | 11,686 % |
PT Dompet Karya Anak Bangsa | Lebih dari 5% | 2.965.745.000 | 21,404 % |
GIC Private Limited | Lebih dari 5% | 1.263.180.418 | 9,116 % |
Masyarakat Umum | Kurang dari 5% | 3.878.037.082 | 27,988 % |
Saham Treasury | Saham Treasury | 0 | 0 % |
Arief Harris Tandjung | Direksi | 46.646.331 | 0,336 % |
Sumber: IDX, data per September 2021
Kharim tidak menjelaskan dalam keterangan resmi, terkait nilai yang akan disuntikkan oleh Ribbit Capital di Bankk Jago. Namun, investasi Ribbit ini menambah daftar pemegang saham kredibel dan memiliki komitmen kuat dalam memajukan Bank Jago sebagai pemain utama di bisnis bank digital.
Sebelumnya, Bank Jago telah mendapatkan kepercayaan dari Gojek yang dilakukan melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digitalnya dan GIC Private Limited.
“Ini merupakan bentuk apresiasi investor terhadap bisnis model Bank Jago sebagai bank digital yang melayani mass market, tertanam dalam ekosistem dan menggunakan teknologi terkini. Kami merasa sudah berada di jalur yang tepat untuk membawa Bank Jago ke level yang lebih tinggi lagi,” ujar Kharim.
Selain dengan Gojek, aplikasi Jago juga terintegrasi dengan platform investasi digital Bibit. Integrasi ini memungkinkan jutaan pengguna Bibit membuka rekening bank Jago melalui aplikasi Bibit, dan mengelola investasi mereka secara lebih terencana. Pengguna Bibit bisa melakukan pembelian reksadana secara rutin dengan melakukan autodebet rekening Bank Jago.