Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada 12 November 2021 untuk meminta persetujuan penambahan modal melalui skema rights issue.
Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia, Kamis (21/10/2021), RUPSLB dimulai pukul 16.00 – 16.30 WIB di Hotel Fairmont, Jakarta.
Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan dan pemilik saham AMAR, dalam sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada penutupan perdagangan di BEI, 19 Oktober 2021.
Dalam rapat tersebut, manajemen perseroan beserta profesi penunjang pasar modal akan hadir secara fisik di lokasi acara. Adapun pemegang saham dapat berpartisipasi secara virtual dengan menggunakan aplikasi eASY.KSEI dengan tautan https://easy.ksei.co.id/egken (eASY.KSEI).
Mata acara rapat akan membahas persetujuan atas rencana AMAR untuk melaksanakan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD), termasuk persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan seturut penambahan modal itu.
“PMHMETD untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum berdasarkan Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum,” tulis manajemen perseroan.
Berdasarkan peraturan yang berlaku dan sesuai anggaran dasar perseroan, pelaksanaan rights issue perlu mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham.
Bank Amar berencana melakukan rights issue dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Perseroan memperkirakan periode PMHMETD berjalan pada akhir kuartal IV/2021.
PMHMETD ini akan memperkuat struktur permodalan dan digunakan untuk tambahan modal kerja guna mendukung kegiatan usaha AMAR, terutama dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.
“Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham perseroan.”