Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari) membukukan laba bersih sebesar Rp318,66 miliar periode September 2021.
Berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (25/10/2021) laba bank Nagari naik 40 persen dari laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp227,64 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang oleh pendapata bunga sebesar Rp1,85 triliun atau tumbuh 2 persen secara year on year (yoy). Sementara, beban bunga menyusut sebesar 14 persen mejadi Rp642 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih naik 14 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1,21 triliun.
Bank Nagari mencatat kredit yang diberikan tumbuh 5 persen secara ytd pada kuartal III tahun ini. Kredit yang diberikan dari sebesar Rp17,94 per 31 Desember 2020 naik menjadi Rp18,87 triliun per 30 September 2021.
Adapun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 12 persen ytd menjadi Rp22,846 triliun. Kenaikan itu berasal dari CASA yang tumbuh sebesar 30 persen menjadi Rp11,6 triliun, sedangkan deposito menyusut 2 persen yoy menjadi Rp11,23 triliun.
Dari sana, total aset Bank Nagari tumbuh 8 persen ytd. Total aset per 30 September 2020 sebesar Rp25,55 triliun menjadi Rp27,69 triliun per 30 September 2021.
Bank Nagari pun tercatat mampu menekan rasio kredit bermasalah di level 2,60 persen secara gross (unaudited) dan 0,94 persen secara nett (unaudited). Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 90,92 persen.
Untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), Bank Nagari mencatatkan rasio masing-masing sebesar 6,52 persen dan 80,74 persen.
