Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skema Kemitraan Dorong Kenaikan Kredit Bank Jago (ARTO) hingga 502 Persen

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp3,73 triliun atau naik 502 persen secara tahunan per kuartal III/2021.
Karyawan beraktivitas didepan logo Bank Jago di Jakarta, Senin (29/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas didepan logo Bank Jago di Jakarta, Senin (29/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Skema kemitraan atau chanelling yang dijalankan oleh PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mampu mendorong penyaluran kredit perseroan mencapai Rp3,73 triliun atau naik 502 persen secara tahunan per kuartal III/2021.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan persentase kenaikan itu sangat tinggi karena berangkat dari baseline yang rendah. Namun, perseroan melihat adanya kemajuan bisnis secara konsisten dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jago tidak terlepas dari skema kemitraan yang dijalankan. Saat ini, aplikasi Jago terintegrasi dengan aplikasi reksadana daring Bibit.id dan super app Gojek. Integrasi tersebut juga membuat konsumen dapat mengakses produk serta layanan jasa keuangan secara seamless, mudah, cepat, dan aman.

Selain berkolaborasi dengan Bibit dan Gojek, Bank Jago juga bekerjasama dengan sejumlah peer to peer lending (P2P), multifinance, dan institusi keuangan lain berbasis digital.

Beberapa partner ARTO dalam menyalurkan kredit hingga sampai dengan saat ini, di antaranya Home Credit, BFI Finance, Kredit Pintar, Akseleran, Investree, AdaKami, Modal Rakyat, dan Atome.

Pola kerjasama pembiayaan (partnership lending) itu membuat Bank Jago lebih ekspansif, tetapi dengan pengelolaan risiko yang terkendali. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (NPL) yang berada di level 0,6 persen.

“Pencapaian ini mengonfirmasi bahwa bisnis model kami sudah tepat. Implementasi konsep kolaborasi dengan ekosistem digital dalam melayani nasabah terbukti membuat kami tumbuh anorganik, efektif dan cepat,” kata Kharim, baru-baru ini.

Kharim menuturkan bahwa perseroan akan memulai penyaluran kredit secara langsung melalui aplikasinya pada tahun depan. Dalam prosesnya, Bank Jago harus mencari basis pelanggan yang besar, serta membangun analisis terkait dengan penyaluran kredit.

Sementara itu, pertumbuhan kredit sebesar 502 persen berdampak pada pendapatan bunga yang meningkat 478 persen secara tahunan (yoy)  menjadi Rp355 miliar, sedangkan beban bunga hanya terkerek 104 persen yoy menjadi Rp38 miliar.

Hal ini menghasilkan pendapatan bunga bersih senilai Rp318 miliar, atau tumbuh 640 persen yoy. Net interest margin (NIM) kini berada di angka 6,1 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yakni 4,4 persen.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper